5. TAHUN BARU BERSAMA DIKA

121 8 4
                                    

1
Seminggu aku melewati libur-libur membosankan di rumahku, hanya kemarin aku menghabiskan sore ku bersama Sinta, Cahya dan Ria.

      Malam ini, malam tahun baru. Ya Allah, umurku berkurang setahun, aku beranjak menuju keluar rumah untuk menyaksikan warna warna tahun baru.
"Nia, ayo bersiap." Kata bunda sambil menepuk pundakku
"Mau kemana bun?" Tanyaku kepada bunda
"Kita mau kerumah kakek, tante Meli bawa ayam untuk dibakar."
"Oke, aku siap siap dulu"

2
Dirumah kakek, aku sibuk berbincang, sampai aku lupa. Dimana ponselku?
      Astagaaa, aku lupa. Ponselku tertinggal di jok motor. Aku langsung berlari untuk mengambilnya di dalam jok motor yang letaknya dihalaman rumah kakek.

      Lalu aku buka aplikasi pesanku, ternyata ada pesan dari dika.
"Selamat tahun baru yaa, semoga ditahun baru ini bisa lebih baik lagi"
Aku tersenyum entah mengapa hati ku berdegup sebegitu kencangnya.
"Hmm, sama sama yaa. Amin aminn" Jawabku santai

3
 Entahlah, mengapa setiap dia datang aku nyaman di dekatnya. Aku ingin bicara bahwa aku tidak menyukainya, jujur saja aku hanya menemaninya.

      Karena aku tau betapa sakit hatinya, betapa hancur hatinya, aku sekedar membuatnya bangkit kembali dan mulai mengikhlaskan kak Rahma dan mencari kebahagiaan yang lain.
   
4
Dika orang yang baik, orang yang cukup asik, dan romantis menurut ku, semoga kamu bisa mengerti posisiku saat ini. Bukan aku ingin mengkhianati kak Rahma, lagi pula mungkin kak Rahma sudah melupakan Dika dan sibuk berbahagia dengan pasangan barunya. 

      Dika, bersabarlah... kebahagiaan menunggumu diluar sana.  Pelajari, maafkan, dan kembali melangkah.

Semoga saja luka ini menjadikan dirimu pribadi yang lebih dewasa.

AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang