1
"kamu dimana?"
"aku dirumah"
"tadi aku nanyain kamu ke Aldi, kata Aldi kamu ada disamping dia. ini kan udah malam"
"lah ya emang"
"kamu bilang kamu dirumah?"
"aku baru pulang"
"tinggal ngomong kek dari tadi"
"iya Nia, emang kenapa?"
"gak baik diluar rumah terlalu larut"
"iya enggaak"2
Alhamdullilah , masih diberi kesempatan untuk hidup sampai hari ini. Jatah hidupku didunia berkurang satu tahun. HAPPY BIRTHDAY!!! semua teman-temanku mengirimkan pesan, lalu? Dika?
"selamat ulang tahun Nia, panjang umur, sehat selalu, jadi kebanggaan orangtua, pokoknya doanya yang baik-baik ya aminnnn" Ucapan dan doa sederhana dari Dika
"aminn aminn, terimakasih"
Keesokan harinya...
Aku berjalan dengan tepung lengket dikepalaku, dan bau amis diseluruh badanku serta belau yang membuatku biru. Astagaaa apa ini? Cangkang telur yang super amis ada dikepalaku. Sambil menahan rasa maluku serta semua benda menjijikan ini, aku terpaksa untuk membeli es dugan segar didekat sekolahku karna demi apapun aku sangat haus. Tanpa ku sadar tepat di samping motorku ada Dika bersama Aldi di arah yang berlawanan tepat disaat aku menengok kearahnya dia melambaikan tangannya dengan senyum jahil seperti meledekku dengan keadaan yang menjijikan seperti ini.
Demi apapun aku senang bertemu dengannya, walaupun sekilas setidaknya dia kembali menjahiliku lagi dengan senyum khasnya. Aku bodoh telah menolaknya menjadi kekasihku, ah sudahlah itu keputusanku mutlak.
Setelah aku kembali ke tempat teman-temanku...
"Nia, tadi Dika mampir kesini."
"iyakah? aku tadi ketemu sama dia diatas"
"iya,tadi dia sempat berhenti terus nanya ada acara apa ini? aku bilang aja Nia ultah."
"hmmm iyaudah deh"
"by the way dia ngucapin?" Tanya Lia kepadaku
"ngucapin kok"
"ohh cieee"3
Ponselku berdering panggilan dari Dika
"Nia"
"iyaa"
"udah tidur?"
"ya belumlah, ini aku bisa angkat telepon dari kamu"
"ini Nia?"
"iyaa aku"
"duhh salah sambung, aku mau telepon kembang desa kampung sebelah"
"brengsekk"
"becandaaa hahaha"
"aku tau"
"kok bisa tau?"
"ya pura-pura tau aja"
lalu Dika menyanyikan lagu Geisha, entahlah apa itu judulnya. aku tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Sebenarnya bagus tapi entah bawaannya aku ingi tertawa saja.
"Nia, sini aku bisikin"
"apaan apaan?"
"aku sayang sama kamu" benar-benar berbisik
Degub kencang hatiku, telingaku seperti fokus benar-benar ingin mendengar apa yang barusan Dika katakan. Aku senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angin
Teen FictionBerawal dari persahabatan yang sulit dimengerti. Memiliki perasaan yang sama namun tak bisa bersatu, entah karna orang-orang baru atau alasan yang sedikit logis. Biarlah semua rindu-rindu ini aku yang menanggungnya. Dan kau, berbahagialah dengan ses...