Naruto tampak mondar mandir di tepi jalan di depan gerbang taman Sakura. Ia tampak gusar, sesekali ia menatap jam di pergelangan tangannya.
"Belum datang?" Naruto yang terkejut langsung berbalik dan melihat Kiba yang berjalan perlahan ke arahnya.
"Kiba, kau mengagetkan ku. Dia belum datang, Padahal ini sudah hampir tengah malam." Naruto kembali memperhatikan jamnya dan melihat ke arah jalan yang sepi.
"Sudah ku katakan jangan terlalu berharap pada nya. Dia artis besar, tidak seperti kita." Kiba menepuk pundak Naruto dan Naruto menunduk lesu. Harapannya pupus, Ia merasa sedih sudah dipermainkan.
"Kau benar Kiba harusnya aku sadar diri."
"Ayo kita pulang. Ibumu pasti khawatir, Naruto."
"Tunggu sedikit lagi, Kiba."
"Berapa lama lagi menunggu?"
"Hh Baiklah Ayo kita pu..." tiba-tiba sebuah taksi berhenti di samping mereka dan tampak seseorang keluar sambil memakai jumper dan topi juga jeans biru panjang.
"Maaf, benar kau Naruto? aku ingin menyampaikan pesan dari Sasuke. Dia minta maaf tidak bisa datang menemui mu?" kata orang tersebut.
"Hh.. Sudah kuduga. Katakan padanya. Ini terakhir kali nya ia mempermainkan perasaan orang. cukup aku yang merasa dipermainkan. Aku memang bukan artis terkenal sepertinya. Tapi hargailah perasaan orang lain sesekali." Naruto memaki-maki orang di depannya sambil mengeluarkan unek-unek nya. Di balik tudung jumper nya orang itu tersenyum.
"Kalau begitu katakan sendiri padanya." Sasuke membuka kupluk jumpernya juga topi yang di pakai lalu tersenyum pada Naruto.
"Sudah ku katakan bukan Kiba. Dia pasti datang. Mana mungkin dia mempermainkan ku." Kiba yang mendengar hanya memutar bola matanya bosan.
"Maafkan aku. Aku harus mencari sela untuk kabur dari manager ku. Ini sebagai kado persahabatan dan permintaan maaf." Sasuke lalu memberikan sebuah kotak yang berisi bola kaca yang bisa memutar musik. Naruto tersenyum lebar saat melihatnya.
"Ini indah."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan marah lagi ya." Sasuke memberikan senyum terbaiknya membuat Naruto juga Kiba terpesona. Keduanya lalu mengangguk bebarengan membuat Sasuke tertawa.
"Ayo jalan. Mau diam sampai kapan?" Sasuke berjalan lebih dulu dan berjalan di sekitar taman Sakura. Langit begitu bersih banyak bintang bertaburan dan juga bulan penuh yang menerangi perjalanan mereka. Mereka menikmati permainan yang ada di taman itu sampai puas sesekali mengambil gambar kebersamaan mereka.
Malam semakin larut menjelang pagi. Setelah puas bermain, Kiba pamit pulang lebih dulu. Naruto dan Sasuke masih berjalan-jalan di sekitar taman.