New Life

2.2K 204 22
                                    

Konoha 2016

"Tuan muda, sudah saatnya bangun." Seorang pelayan membangunkan tuan mudanya yang masih tertidur di balik selimut dan ketika mulai terjadi pergerakkan, pelayan itu sedikit mundur dan membungkuk.

Seorang pemuda dengan rambut pirang jabrik berwajah luar biasa menawan bahkan saat baru bangun tidur muncul dari balik selimut. mata ngantuknya menatap sekitar. Tatapan mata saphire nya langsung menajam ketika melihat pelayannya berdiri di dekatnya.

"Jam berapa ini?"

"Jam 8 pagi tuan. Tuan besar Namikaze menanti anda di luar."

"Baiklah." Pemuda itu beranjak turun dari ranjang ia memakai sendal yang sudah disiapkan di pinggir ranjangnya. Saat berdiri, pelayan itu memakaikannya jubah tidur yang biasa digunakan pemuda itu kala baru bangun tidur. Kemudian pemuda itu berjalan keluar. Banyak maid yang berlalu lalang. Ia menyambar jus jeruk yang di bawa salah satu pelayan lainnya dan berjalan ke balkon. Banyak sekali Fans nya dengan spanduk-spanduk di luar sana. Ia baru ingat hari ini Ulang tahunnya. Ia tersenyum lebar lebih seperti cengiran untuk para fansnya sambil melambaikan tangan. Fansnya kemudian berteriak histeris.

"Namikaze Naruto! Selamat ulang tahun!" Teriak fansnya berbarengan. Dibalas ciuman jarak jauh dari Naruto. Tawanya pecah, Naruto sangat bahagia. Ia begitu dicintai fansnya.

Namikaze Naruto merupakan putra dari pasangan Aktor besar Namikaze Minato juga aktris cantik Namikaze Sakura. Di usianya yang genap 26 tahun Naruto sudah menjadi aktor besar yang bermain dalam film-film box office. Kemampuan aktingnya tidak di ragukan lagi. Banyak produser yang mengajaknya bermain film tapi Naruto cukup pemilih. Ia tidak akan sembarangan dalam bermain film. Selain aktor Naruto juga mulai menjalani kegiatan barunya sebagai seorang Produser. Beberapa karyanya berhasil Naik di box office.

.
.
.

Di agencynya. Naruto membaca skenario untuk syuting film terbarunya.

"Bagaimana,Naruto? sudah siap?" Sang sutradara menatap Naruto yang masih asik dengan Naskahnya.

"Ya." Naruto lalu beranjak dan masuk ke dalam lokasi settingan dan berdiri di tengah-tengah ruangan yang di tata sedemikian rupa menyerupai seperti gudang. Naruto mulai berakting seolah-olah sedang berkelahi, 1 lawan banyak. Naruto terlihat sangat gagah dan lincah. Api di nyalakan, Naruto masih terus beraksi sampai saat sang lawan main mengambil tongkat yang terbakar dengan api dan mengibaskannya di depan Naruto. Naruto langsung terdiam dan mundur menghindari lalu ia berkeringat dingin. Naruto pun menjambak rambutnya dan berteriak Histeris. Para pemain yang ada di tempat itu menatap Naruto heran dan bingung, begitu juga sutradara dan para kru nya. Saat Naruto jatuh tak sadarkan diri mereka pun panik.

"Apa yang kalian Lakukan? Naruto phobia dengan Api! Cepat matikan!" Minato baru saja tiba dan terkejut melihat api yang mengelilingi putranya. Sutradara dan para kru terkejut baru mengetahui fakta itu. Buru-buru mereka memadamkan api dan membawa Naruto yang mulai sadar dan berjalan gontai kembali ke mobil nya.

Tangan Naruto ditarik ketika akan masuk kedalam mobil. Sosok perempuan berumur berambut merah menangis ke arahnya.

"Naruto, putraku. Ayo pulang nak, ibu merindukan mu." Naruto menatap ibu itu kebingungan.

"Maaf bu, anda salah orang." Naruto berusaha sopan saat menanggapi ibu-ibu ini. Kepalanya masih berdenyut-denyut membuatnya meringis sakit.

"Tidak, kau putraku, Naruto. Uzumaki Naruto." Masih sambil menangis dan menarik-narik tangan Naruto. Naruto yang masih pusing lalu terpaksa menghempaskan tangan perempuan tua itu dan masuk ke mobil. Mobil itu langsung jalan sesaat Naruto masuk ke dalam.

You're The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang