Di apartement Naruto, semuanya berkumpul dan tertawa. Mereka berhasil mengerjai Neji habis-habisan.
"Bagaimana akting ibu Naruto?" Kushina menghapus make up di wajahnya.
"Ibu luar biasa hebat!"
"Aku ingin tertawa saat melihat wajahnya." Sasuke mengingat-ingat wajah Neji saat itu.
"Ya, kau benar, Sasuke. dia lucu sekali. aku berusaha sekuat tenaga menahan tawa selama bersamanya."
"Kau pasti menderita karena terlalu lama menahan tawa, Naruto." Tawa yang lainnya kembali pecah seketika. tapi tidak dengan Kiba.
"Naruto, ada hal janggal disini." Kiba menarik perhatian Naruto dengan kata-katanya.
"Ada apa, Kiba?" Naruto mengerutkan keningnya saat melihat ekspresi Kiba.
"Saat aku menekan remot untuk membakar foto itu sesaat tirai di buka remot itu tidak berfungsi. kau tau kenapa? Aku lupa memasang baterainya. Lalu apa yang terjadi? Foto itu terbakar dengan sendirinya. Bukankah itu aneh?" Semuanya terdiam setelah mendengar penjelasan Kiba.
"Apa itu benar, Kiba?" Naruto menatap Kiba lekat.
"Untuk apa aku berbohong." Kiba memasang wajah seriusnya. yang lain ekspresinya berubah horror.
"A-aku merinding." Sasuke memegang tekuknya merasa sesuatu yang mistis tengah terjadi tadi.
"Aku rasa mungkin ada kabel yang rusak jadi terbakar sendiri." Naruto berusaha berpikir positif. yang lain masih diam mencerna. Shikamaru langsung mengalihkan pembicaraan yang membuat suasana jadi sedikit mencekam.
"Bukankah itu sudah terlihat? Dia mengetahui sesuatu tentang menghilangnya Uchiha Sasuke dari ekspresi ketakutannya itu." Shikamaru menatap Naruto dan dijawab dengan anggukan.
"Tapi itu tidak cukup, Shika. aku masih punya banyak kejutan untuknya agar dia mau mengaku. yang tadi itu baru pemanasan."
"Sampai kapan kau akan menakut-nakutinya?" Kiba ikut bicara karena penasaran.
"Sampai kebenaran terungkap. Sasuke, kau tau apa yang harus kau lakukan di lokasi syuting kan? Sai akan membantumu nanti."
"Baiklah, aku tidak akan mengecewakanmu."
"Aku percaya." Naruto menatap Sasuke dan tersenyum tulus. Sasuke mukanya memerah.
.
.
.Sasuke diam di kamar menonton video-video yang di berikan Naruto agar ditonton olehnya. sesekali ia menirukan ekspresi dan cara bicara si Uchiha.
"Gaaaahhhh! Aku tidak tahan lagi!" Sasuke mengusap wajahnya frustasi dan mematikan tv nya.
"Sudah menyerah?" Naruto menyender di depan pintu kamar Sasuke yang memang diizinkan Naruto untuk tinggal bersamanya sampai masalah ini selesai.
"N-Naruto?! A-aku hanya."
"Sudahlah, tidak apa. maaf terlalu memaksakan mu. Oh ya, aku sudah berjanji akan menceritakan padamu kenapa aku harus melakukan ini pada Neji."
"Uhm ya, aku penasaran. kenapa aku harus berusaha mirip dengan Uchiha Sasuke padahal aku tidak ikut dalam film sequel Dream Boy. Jelaskan padaku tentang hal yang belum ku ketahui di sini."
"Baiklah." Naruto duduk di samping Sasuke yang sedang duduk di ranjang sambil bersandar. Ia menghela nafas.
"Kau percaya tidak kalau aku pernah hidup disaat Uchiha Sasuke masih berjaya?"
"Aku percaya, kau pasti masih bayi saat itu."
"Tidak, aku pernah menjalani kehidupan sebelum ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Only One
FanfictionNarusasu fanfiction Naruto © Masashi Kishimoto Om Shanti Om © Farah Khan Story by Nicky Cerita ini terinspirasi dari movie bollywood Om Shanti Om yang diperankan oleh Shah Rukh Khan, Deepika Padukone dan Arjun Rampal. Cast: Naruto uzumaki as Shah ru...