Shikamaru masuk ke dalam ruang cctv bersama Sasuke.
"Saatnya mengungkap kebenaran. Kau ganti bajumu. Saat di beri perintah, kau keluar." Shikamaru menyerahkan pakaian yang sama yang di gunakan Sasuke saat meninggal. Sasuke mengangguk.
"Aku pergi dulu." Sasuke keluar dan masuk toilet di lantai 2 dekat ruang CCTV. Shikamaru menatap Kiba yang kembali mengawasi dari layar CCTV.
"Dia bangun." Kiba menunjuk dalam layar. Neji mulai bangkit dan Naruto datang mendekat.
......
Sementara semua orang lari keluar. Naruto masih disana. Ia berdiri didekat Neji yang perlahan-lahan bangkit.
"Ukh!"
"Kau baik-baik saja?" Naruto memperhatikan Neji yang berusaha berdiri tanpa melakukan apapun. Neji terkekeh.
"Hhh.." Neji menghela nafas. Ia mengusap darah yang mengalir di kepalanya.
"Fantastic! Amazing! Kau hebat Naruto." Neji masih terkekeh. Naruto mengerutkan kening.
"Kau melakukan semuanya agar apa? Agar aku mengakuinya? Mengatakan semuanya pada polisi? Kau salah besar bocah. Kau bermain pada orang yang salah."
"Kau sebaiknya mengaku saja maka ini akan berakhir. Bagaimana bisa kau hidup tenang sedangkan orang lain menderita karena mu."
"Kau berkata seolah kau tau segalanya."
"Ya, aku tau segalanya karena aku juga hidup pada saat itu. Kau percaya reinkarnasi?"
"Hal bodoh apa itu? Aku tidak percaya orang sepintar dirimu berbicara tentang takhayul."
"Lalu kau pasti bertanya dari mana aku tau setiap detail kejadian itu kan? Jawabannya kau membunuh 2 orang pada kejadian itu, Aku dan Sasuke. lalu aku diberi kesempatan hidup kembali untuk menghukummu atas perbuatanmu dan ku tampilkanlah di hadapanmu semua ingatan ku tentang kejadian itu agar kau kembali ingat dengan perbuatan mu." Naruto menyeringai, Neji tertawa.
"Ya, aku percaya. Kau mungkin pernah hidup dan menjadi saksi atas kejadian itu. Tapi siapa yang percaya? kau tidak bisa menjebloskan ku kepenjara tanpa ada bukti. Aku bisa membalikkan semuanya sebagai pencemaran nama baik dan kau yang dipenjara." Neji menunjuk-nunjuk Naruto. Ia menyulut rokoknya.
"Kau harusnya memikirkan itu sebelum melakukan hal-hal bodoh seperti ini, Naruto."
.
.
.Sementara di ruang CCTV.
"Sasuke, waktunya kau keluar!" Perintah Shikamaru lewat walkie talkie.
"Baik!" Sasuke menjawab dari ruang ganti. Shikamaru mematikan walkie talkienya dan kembali memperhatikan detail pertengkaran antara Naruto dan Neji.
"Sebentar lagi, kita lihat sampai kapan ia bisa bicara sesombong itu."
.
.
.Sementara Neji masih tertawa terbahak-bahak.
"Kau dengan permainan bocahmu cukup membuatku sempat terkecoh. Kupikir Sasuke kembali tapi ternyata Kau memanggil seseorang yang mirip dengannya. Bagaimana bisa hantu masuk di dalam roll film? Bagaimana bisa hantu mengaduh saat menubruk meja dan terluka?" Naruto terdiam. Ia menelan ludah berat. Ia ketahuan, Sasuke ketahuan. Neji menghisap rokoknya dalam dan menghembuskan kewajah Naruto. Naruto berjalan mundur. Kiba melotot.
"Shikamaru! Panggil Sasuke kembali! Neji sudah mengetahuinya." Shikamaru langsung beranjak dan akan membuka pintu tapi pintu terkunci.
"Kiba, ini tidak mau terbuka!" Keduanya panik, walkie talkie Sasuke juga tidak ada yang menyahut.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Only One
FanfictionNarusasu fanfiction Naruto © Masashi Kishimoto Om Shanti Om © Farah Khan Story by Nicky Cerita ini terinspirasi dari movie bollywood Om Shanti Om yang diperankan oleh Shah Rukh Khan, Deepika Padukone dan Arjun Rampal. Cast: Naruto uzumaki as Shah ru...