"Tolong berikan aku kesempatan. Aku datang jauh dari Tokyo kemari untuk ikut audisi ini. Aku suka sekali dengan tuan Namikaze dan aku yakin aktingku akan membuat tuan Namikaze suka." Pemuda itu terus jalan masuk dan menabrak meja karena ruangan yang gelap hanya ada cahaya di tempat Naruto duduk.
"Ck, Nyalakan lampunya, Shika." Naruto mendekat ke arah orang yang keras kepala itu. Dari penilaian Naruto orang ini berpenampilan modis dengan rambut emo yang menutupi sebagian wajahnya dengan poni. Ia terlihat mengaduh karena tersandung cukup keras dengan meja.
"Kau tidak apa-apa?" Naruto mengulurkan tangan ingin membantu. Tangan seputih susu menyambut uluran tangannya.
"Ya, aku tidak apa-apa. Jadi apa aku di berikan kesempatan?" Orang itu mendongak masih dengan posisi duduk dan kedua bola mata biru dengan hitam saling bertemu. Mata Naruto membulat. Ia menelan salivanya berat. Rasanya seperti ditumbuk tepat di dadanya. Entah ada perasaan sesak yang timbul saat menatap pria di hadapannya.
"K-kau?!" Naruto shock, tapi pemuda itu malah menatap Naruto terkagum-kagum.
"Tuan Namikaze Naruto. Aku sangat mengidolakan anda. Aku ingin menunjukkan bakatku. Tolong berikan aku kesempatan."
"Siapa namamu?"
"Aku Sarutobi Sasuke."
"Sarutobi? Hh ternyata kau bukan dia. tapi kau tidak perlu ikut audisi. Aku menerimamu"
"Sungguh? Terima kasih, Namikaze-san!"
"Naruto, panggil aku Naruto saja." Naruto tersenyum lebar dan dibalas anggukan dari Sasuke.
"Besok temui aku di sini jam 10 pagi, banyak yang akan kusampaikan soal peranmu."
"Terima kasih, Naruto. Aku akan kembali besok." Sasuke menyodorkan sebuah buku.
"Tolong tanda tangani ini. Aku menyukai apa yang tertulis tentangmu di dalamnya." Naruto mengambil bukunya.
"Hm, baiklah. Ini." Naruto menandatanganinya dan memberikan pada Sasuke.
"Terima kasih banyak! Sampai jumpa besok, Naruto!" Sasuke berbalik dan pergi.
"Bukankah dia terlihat menggemaskan Shika? Aku tidak menyangka melihat wajah Uchiha Sasuke ada padanya. Apa dia juga reinkarnasi dari Sasuke? Tapi kenapa dia tidak ingat apapun?"
"Mungkin saja dia, mungkin juga tidak. Tapi aku terkejut. Mereka sangat mirip hanya sikapnya berbeda juga penampilan nya sedikit uhm urakan mungkin?"
"Tapi tidak menutupi pesonanya. aku menyukainya. Ayo kita pulang. Akhh akhirnya. Malam ini aku akan bicara dengan Neji."
"Biar ku siapkan waktu dan tempat pertemuannya."
"Hm, baiklah. terima kasih, Shika."
"Sudah tugasku."
"Ck, kau terlalu formal. Ayo"
Keduanya pun meninggalkan ruangan audisi dan pulang.
Malam harinya Naruto sudah siap menunggu kedatangan Neji. Ia mengetuk-ngetukkan jarinya di meja.
"Lama menunggu? Maaf aku sedikit terlambat. Kau akan tau jika sudah menikah."
"Kau sudah berkeluarga? Dengan siapa? Uchiha Sasuke kah?" Neji yang tadinya meminum kopi yang sudah dipesankan langsung menatap tajam Naruto.
"Bukan, Sasuke hanya artisku. Istriku adalah Sabaku Gaara."
"Ah, ternyata gosip itu tidak benar ya? Tentang kedekatanmu dengan Uchiha Sasuke."
"Banyak yang salah paham karena Uchiha itu sangat dekat dan manja padaku."
"Baiklah, kita langsung saja. Aku kemari bermaksud mengajakmu untuk bekerja sama untuk melanjutkan project tertunda dari film sequel Dream Boy. Aku yakin kau akan menyukainya. Dulu bukankah kau sudah gembar gembor soal sequel ini dan ternyata sebuah tragedi terjadi. Bumm! Lokasi kalian meledak dan artismu juga ikut hilang." Naruto memperhatikan setiap detail ekspresi yang ditunjukkan oleh Neji saat mendengar kalimat-kalimat yang di utarakannya mengenai masa lalu Neji.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're The Only One
FanfictionNarusasu fanfiction Naruto © Masashi Kishimoto Om Shanti Om © Farah Khan Story by Nicky Cerita ini terinspirasi dari movie bollywood Om Shanti Om yang diperankan oleh Shah Rukh Khan, Deepika Padukone dan Arjun Rampal. Cast: Naruto uzumaki as Shah ru...