Setelah menghantarkan sasuke serta sakura kerumah sakit, hinata segera menghubungi keluarga kedua korban.Tap...tap...tap...
Suara langkah kaki seseorang yang terdengar tergesa-gesa mengalihkan perhatian hinata dan menemukan keluarga dari kedua belah pihak, ia pun segera berdiri ketika mereka menghampirinya dan menanyakan keadaan sasuke dan sakura, ia pun menjelaskan kronologis keadaannya mikoto serta mebuki menangis mendengarnya dan dengan sigap suami mereka menenangkannya, mereka pun berniat memasuki ruangan UGD yang didalamnya ada sasuke serta sakura namun ia tahan karena dokter tsunade sedang memeriksanya.
"Bagaimana keadaanya dok?" tanya mikoto dan mebuki ketika dokter tsunade keluar.
"Hm, mari kita bicarakan diruanganku" mereka semua pun mengikuti tsunade menuji ruangannya begitu juga dengan hinata.
"Keadaan pasien bisa dikatakan buruk, sakura mengalami koma." ibu dari sakura begitu shok mendengarnya sampai jatuh pingsan dan dengan sigap suaminya membawanya keluar mencari tempat dengan dibantu oleh suster yang bersama dokter tsunade tadi namun sebelum itu ia berpamitan kepada mereka "sedangkan yang paling parah adalah sasuke, ia mengalami kebocoran pada ginjalnya dan secepatnya kita harus mencari ginjal yang cocok untuk sasuke, matanya juga mengalami kebutaan karena menghantam bebatuan saat kecelakaan dan kemungkinan besar ia akan mengalami amnesia" ucapnya lirih, mikoto ibi dari sasuke pun berteriak histeris mendengarnya dan malah menuduh hinata karena tak menyelamatkan anaknya itu.
"Ini semua gara-gara kau!" serunya dengan menunjuk hinata "kenapa kau tak menyelamatkannya hah?! Dia itu tunanganmu! Atau jangan-jangan kau yang membuat sasuke kecelakaan!? Pasti sasuke menolak ingin membatalkan perjodohan nya denganmu dan karena itu kau mendorongnya ketengah jalan dan kebetulan sakura menyelamatkannya dan kau mendorong keduanya kan?!" keras mikoto mengingat tadi malam fugaku membicarakan bahwa hiashi ingin membatalkan perjodohan ini karena putrinya, sedangkan hinata hanya bisa menunduk mendengar tuduhan yang dilontarkan mikoto padanya, sedangkan fugaku disampingnya terus-terusan menenangkannya.
"Sudahlah sayang, hinata tidak mungkin melakukan hal kejam seperti itu" ujar sang suami menenangkan.
"TIDAK FUGAKU! KAU PASTI SUDAH TERACUNI OLEH SIKAP POLOS SERTA LUGUNYA SEHINGGA KAU TAK MEMPERCAYAIKU KAN?!!" fugaku menghela nafas mendengarnya, jika istrinya sudah dalam emosi tingkat dewa pasti sudah tak bisa ditenangkan kan, demi menyelamatkan hinata dari amukan mikoto ia pun meminta hinata pergi dari sini takut mikoto berbuat macam-macam pada hinata dan bila perlu jangan kembali kesini, dan jikalau ingin bertemu sasuke ia diharuskan ketika tidak ada mikoto.
Hinata menitikkan air mata mendengar semua perkataan mikoto, semua perkataanya begitu memasuki hatinya dan menusuknya begitu keras, Ia pun pergi.
Keesokan Harinya
Pada hari ini mikoto tidak datang menjenguk sasuke dikarenakan ia sedang istirahat karena kemarin dan waktu ini dimanfaatkan hinata untuk menjenguk sasuke, kini kamar sasuke dipisah dengan kamar rawat sakura, walaupun hanya terpaut satu ruangan yaitu sasuke diruangan 101 sedanhkan sakura di 103."Sa-sasuke-kun... Ap-apa kabar?" tanyanya, walaupun ia tahu keadaan sasuke ia tetap menanyakan hanya untuk sekedar basa-basi.
"A-aku merindukanmu sungguh... Merindukan tatapan tajam dan dingin yang selalu kau arahkan kepadaku" setetes air mata mengalir dari pipi dan berlomba menuju dagu.
"Merindukan senyummu... Walaupun aku tahu senyummu bukan untukku" ia tersenyum kecut, masih segar diingatannya ketika melihat sasuke selalu tersenyum lembut dan tulus kepada sakura, kau begitu beruntung sakura...

KAMU SEDANG MEMBACA
I will always waiting you
Разноеuchiha sasuke dan hyuuga hinata dipersatukan dalam sebuah perjodohan, namun sasuke menentang dengan keras perjodohan itu. ia beruasaha membuat hinata membatalkan perjodohan dengan membuatnya kecewa, memakinya, dan mencemohnya, dan menyakitinya dan m...