Bab 24

8.7K 453 14
                                    

Devon
"A--Alpha" ucap seseorang dengan nada gemetaran.

"Ya?"

"Nona Rain kecelakaan dan sekarang dia kritis di rumah sakit ********" a--apa?

Hatiku terasa sakit.

Putri kesayanganku

Sekarang sedang kritis di rumah sakit?

Dan lebih parahnya lagi cucuku ada di perutnya.

Betapa kejamnya aku sebagai seorang ayah dan seorang kakek.

Moon goddes,selamatkan lah anakku dan cucuku.

Tolong maafkan kesalahanku Moon goddes.

Maafkan..

Tak terasa air mataku mengalir begitu saja.

"Kita akan segera kesana dan ajak luna" ucapku dengan nada bergetar.

Anakku maafkan aku..

Ray
Rain please bertahan demi aku

Bertahan

Aku gak sanggup kehilangan kamu

Saat kamu hilang 5 bulan saja,aku merasa kebahagiaanku hilang begitu saja

Apa lagi kehilanganmu selamanya

Bisa-bisa aku akan mati Rain..

Maafin Papi ya nak,papi gak bisa jaga kalian sama Mami kalian.

Tapi kalian bisa kan bantu Papi untuk membangunkan Mami kalian dari koma.

Papi mohon ya nak...

Rain
Dimana ini?

Kenapa gelap sekali

Dan semuanya terasa kosong.

Apa aku sudah di surga?

Bersama anak-anakku?

Tiba-tiba saja tubuhku terasa tertarik dengan suatu cahaya di sebelah sana

Semakin dekat

Dan hingga mataku tidak mampu menahan cahaya yang sangat silau.

"Mami!!!" Pekikan dua anak kecil yang memanggilku dengan sebutan 'Mami',membuatku menaikkan alis tanda bingung

"Mami aku kangen deh sama Mami" ucap anak perempuan itu sambil memelukku.

"Aku juga kangen sama Mami" sambung anak laki-laki yang ikut-ikutan memelukku.

Aku pun menggedong kedua anak kecil itu.

Aku pun mulai memperhatikan dengan seksama kedua wajah anak kecil itu.

Entah ini perasaanku apa penglihatanku yang sedang eror.

Tapi kedua anak kecil ini mirip dengan aku masih kecil dan Ray.

Apa mereka anak-anakku?

"Mami harus bangun,kasihan Papi nangis mulu kerjaannya sambil megangin tangan Mami" lihatlah bahkan yang perempuan sama sepertiku saat kecil yang selalu cerewet.

"Iya Mi,pokoknya Mami harus bangun kalau gak kita gak mau lagi ketemu sama Mami" ya ampun yang satu lagi sangatlah persis seperti Ray.

Tukang ngambek,pengancam,kejam.

Tapi kalau mesum jangan kali yah.

Aku menghela nafas secara perlahan.

"Tapi Mami masih mau main sama kalian,gimana dong" ucapku dengan nada kecewa.

"Mami bisa main sama kita kapan-kapan yang penting Mami harus kembali dulu"

"Iya tuh"

Ih lucu banget sih ini anak siapa sih boleh bawa pulang gak?

"Caranya?" Tanyaku dan tiba-tiba saja mereka turun dari gendonganku dan segera menarik tanganku.

Membawaku menuju lubang yang lebih terang lagi.

"Mami lewat sana" ucap anak kecil perempuan tadi sambil menunjuk kayak lubang-lubang gitu deh.

"Terima kasih anak-anak Mami" ucapku lalu berjongkok mencium pipi gembul mereka dengan gemas.

Lalu berdiri lagi dan melangkah ke arah lubang itu.

"Dah Mami sampai ketemu lagi" pekik mereka sambil melambaikan tangan mungil mereka.

Jadi gak sabar deh tunggu mereka lahir ke dunia ini.

Mami tunggu kehadiranmu sayang.

○○○○
Bersambung

My Possessive AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang