Ailee

4 0 0
                                    

Gadis itu masih menangis di kamarnya. Sendiri karna tidak mungin orang tuanya peduli. Tidak. Dia baru saja menelpon sahabatnya, Karin. Dan setelah mendengar apa yang dicaratakan Ailee, sudah pasti Karin akan segera ke rumahnya. Begitulah Karin. Hanya dia yang selalu ada untuk Ailee. Baik saat ayahnya pergi dari rumah dengan membawa surat-surat rumah, saat ibunya tiba-tiba tak sadar diri, dan saat ini saat dia sedang patah hati.

Bukan patah hati biasa. Ada rasa lain yang ia rasakan. Marah, tersinggung, benci. Entah apalah itu. Yang pasti penyebabnya hanya satu, Brian Ardio Putra.

"BRAKK" suara pintu kamarnya dibuka. Seorang gadis muncul dibalik pintu itu.

"Ai.." katanya lembut. Karin segera memeluk sahabatnya itu. Sekali lagi tangis Ailee pecah. Ia menangis dipelukan Karin. Sama seperti waktu-waktu lain.

Ruangan itu sunyi beberapa saat. Tidak. Hanya terdengar suara isak tangis.

"Hmm.." Karin menghela napasnya. Melepas pelukannya pada Ailee saat ia yakin gadis itu sudah sedikit tenang.

"Jadi lo mau cerita atau enggak?" tanyanya lembut.

"Hiks.. Bri.. Hiks.. Yan.. Brengsek." jawab Ailee terisak.

Ailee kembali menghela napasnya, "Kan gue udah ingetin lo kalo Brian itu bukan cowok baik-baik..."

Ailee kembali terisak, "hiks.. Gue nggak tau kalo dia sebrengsek itu..."

"Dia tahu soal keluarga gue... Karna itu dia mutusin gue.. Dia jijik sama anak haram kayak gue.. Huuu.." lanjutnya.

"Lo cerita semuanya ke dia?" tanya Karin yang dibalas anggukan oleh Ailee.

"Kenapa lo cerita? Lo kan udah tahu dia bukan cowok baik-baik." tanya Karin.

"Gue kira dia anggap gue beda dari cewek lain. Sebulan, Kar. Itu rekor baru buat dia. Gue pokir di mata dia gue spesial. Tapi ternyata.. Ternyata.. Huu.." Ailee kembali menangis.

"Yaudah lah. Sekarang lo lupain cowok kayak dia itu. Hidup lo sia-sia kalo cuman lo pake buat mikirin cowok kayak gitu." kata Karin.

"Tapi, Kar. Dia.. Dia.. Dia mutusin gue waktu kita udah berbuat.. Gue udah nyerahin virgin gue ke dia.." kata Ailee ragu.

"APA!!?? Kenapa Ai? Kenapa? Kalo udah sejauh ini, gue bener-bener nggak bisa diem aja."
Kata Karin marah.

Ailee diam. Dia ragu. Bingung dengan apa yang baru saja dia katakan. Apakah yang dia lakukan itu benar? Apa dia tidak salah dengan mengatakan hal itu? Dia tahu Karin tidak akan tinggal diam. Dan itu yang dia mau. Agar Karin marah dan melabrak cowok brengsek bernama Brian itu. Tapi tetap saja...

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now