Davin, Rian, dan Brian sadang jalan bertiga. Mereka hendak menuju kantin. Sesekali mereka bergurau layaknya murid-murid lain.
"Dav, itu Karin? Kok kayaknya dia mau ke arah kita ya-?" tanya Brian pada Davin yang tidak dilanjutkannya ketika ia melihat Karin tidak sendiri. Ya. Dia dengan Ailee, 'mantan pacarnya'. Dia hanya diam. Dia lupa kalau Karin adalah sahabat Ailee. "Oh, Shit! Makan apa gue tadi pagi kok ngenes banget." batinnya dalam hati.
"Maksud lo Karin mau nemuin gue? Mimpi kali ya gue. Udah lah. Mungkin mereka emang mau kearah sini. Bukan berarti mau ketemu kita kan?" jawab Davin sedikit berbisik takut Karin mendengarnya.
Sedangkan Rian hanya diam. Melirik sekilas gadis yang sedang menjadi topik pembicaraan sahabat-sahabatnya.
Sedangkan Karin..
Dengan amarah yang bertumpuk-tumpuk, ia melangkahkan kakinya kuat-kuat. Di belakangnya, Ailee hanya bisa mengikuti Karin dalam diam. Memang sejak tadi, Karin sudah tidak sabar untuk melabrak cowok yang baru saja masuk daftar hitamnya.
Karin dan Ailee berhenti tepat di depan Davin, Brian, dan Rian. Begitu jug ketiga cowok itu. Mereka bertiga bingung. Davin mentap Karin yang sedang bertatapan dengan Brian. Ailee hanya menunduk dan Rian melihat Karin-Ailee-Brian bolak-balik berharap mendapat jawaban dari pertanyaannya sendiri.
"PLAKK!!" Tangan Karin mendarat mulus di pipi kiri Brian. Mendengar suaranya saja, siappun tahu kalau itu bukan tamparan biasa. Belum lagi melihat bekas merah di pipi mulus Brian.
"BERANI YA LO SAKITIN SAHABAT GUE?! LO PIKIR LO SIAPA? LO PIKIR LO SEHEBAT APA? PUAS YA LO SAKITIN BANYAK CEWEK? Gue ingetin aja, karma itu ada dan lo bakalan dapetin itu." Bentak Karin dalam satu tarikan nafas. Kemudian ia menatap Brian-RIan-Davin bergantian dan pergi begitu saja meninggalkan tiga cowok cengo dan bisik-bisik penggosip yang melihat kejadian itu.

YOU ARE READING
Secret Admirer
Teen FictionTentang Davin yang mengagumi Kiara dari jauh dan Kiara yang tidak pernah mengetahui keberadaannya.