Part 2

208 14 0
                                    

Ify berjalan dari dapur sambil membawa nampan yang berisi semangkuk besar nasi goreng dan pelengkapnya.

"Kak, ini nasi goreng yang kakak minta." Ify langsung meletakkannya di atas meja.

"Fy, nanti lo mau berangkat ngampus bareng gue gak?" Tanya Via.

"Gak usah kak. Kakak berangkat dulu aja, aku mau beres-beres rumah dulu." Jawab Ify seraya mengambil nampan yang tadi ia letakkan.

"Oh iyaa, nanti jangan lupa masak buat makan siang kita!" Titah mama ketus. Ify gak akan sanggup menolak perintah sang mama.

"I.. iyaa ma. Nanti Ify yang masak." Balas Ify miris.

"Yaudah, masih mau ngapain disini?" Cakka datang dengan pakaian yang sudah rapi. Tapi, ada satu yang belum rapi, itu hati ama pikirannya. #abaikanauthor#

Ify langsung meninggalkan ruang makan dan lanjut beberes di dapur.

"Non, sini biar bibi aja yang ngerjain?" Ify hanya menggeleng.

"Ify cuma mau ngejalanin tugas yang mama kasih kok, bi. Bibi tenang aja." Ify berkata setenang mungkin agar air matanya tak tumpah.

Ify merebahkan tubuhnya di kasur kerasnya. Dia tidak tidur dengan kasur empuk. "Capek juga, hmm.." dehem Ify.

Ify anak dari seorang yang kaya raya harus tidur dengan kasur keras? Di kamar pembantu pula..

"Aku harus siap-siap sekarang daripada telat nanti ke kampusnya." Ify berhambur ke kamar mandi.

Ify berdiri di halte bus menanti kendaraan umum yang bisa membawanya ke kampus.

Drrt.. drrtt..
Hape Ify bergetar tanda ada telpon masuk.

     Shilla is calling ...
Ify langsung menggeser tanda hijau di hapenya.

"Iya Shill, kenapa?" Tanya Ify.

"Lo kok belom dateng sih, Fy. Si botak udah mau masuk nih."

"Bentar lagi kok Shill, masih nunggu bis dulu."

"Kebiasaan deh, diajakin bareng tadi pagi kagak mau. Ntar kalo si botak nanyain lo gimana?" oceh Shilla dari ujung sana.

"Bilangin aja nanti ke dosennya, gue telat dikit, yaa?" Pinta Ify pada sang sahabatnya yang ada di seberang sana.

"Yaudah ntar gue bilangin. Lo buruan noh si botak udah di depan pintu. Byee."

"Makasih loh, Shill. Ini bis nya udah dateng, sampe ketemu disana yaa. Byee."

Pipp...

Ify kembali memasukkan hapenya ke dalam tas. Saat bis berhenti tepat di depannya, ia segera masuk.


"Gila, nekat juga lo, fy. Udah tau tadi ada kelas si botak, lo malah telat. Gak boleh masuk kan lo." Cerocos Shilla mengomeli Ify yang hanya menahan senyumnya karena ocehan Shilla.

Saat ini mereka duduk di bangku panjang yang ada di taman kampus.

"Gak papa lah, Shill. Sekali ini gue telat, gak tiap hari juga ..." Ify tersenyum melihat Shilla melengos.

"Lain kali jangan manggil tuh dosen si botak lagi deh, daripada ntar orangnya denger loh Shill." Lanjut Ify.

"Iyee iyee. Lo ntar siang ada kegiatan kagak? Kalo kagak ada, mending ikut gue aja nongkrong ama temen^ gue." Ajak Shilla.

"Aduh, Shill. Maaf nih, gue harus buru^ pulang nih. Lagi ditungguin ama orang rumah. Maaf yaa. Lain kali pasti ikut deh."  Ify memasang wajah melasnya.

"Ah elo, tiap kali gue ngajakin keluar selalu nolak, ikut kek sekali^. Selalu bilang lain kali lain kali. Bosen gue dengernya." Shilla sok ngambek.

"Beneran lain kali deh, Shill. Janji deh." Ify mengacungkan jari kelingkingnya.

"Lo pikir gue bocah, pake janji jari kelingking segala. Yaudah, tapi bener loh, kalo ntar gue ngajakin lo harus mau." Hanya di balas anggukan oleh Ify.


Seperti biasa sepulang kampus, Ify pergi ke perpustakaan sebentar untuk mencari referensi belajarnya, setelah itu baru ia akan pulang.

Ify telah sampai di rumah besarnya. Ia segera berjalan ke dapur.

Praaakk...

TBC
( ・ิω・ิ)٩(♡ε♡ )۶
What happen aya naon gengs?
Masih mau baca nih cerita gaje gak kak?
Mianhae typo bertebaran kak.
Vomment juseyo ( ・ิω・ิ)

Tak Berujung IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang