Mungkin masa lalu memang harus dijelasin walaupun mungkin udah dianggap ga penting, tapi kalau urusan hati itu nyangkut masa lalu masa sekarang dan masa depan, apa kita bisa buang masa lalu kita gitu aja dan menatap masa depan dengan berfikir bodoh masa lalu ga akan mempengaruhi apapun?
--------------------------------------------------------
Ega di samping mobilnya yang terparkir di depan rumah Gita saat ia datang dari urusan negaranya yang sebenarnya adalah urusannya dengan Rafa, cara Ega berdiri membuat Gita sepersekian detik ragu buat hampirin cowo itu, karna Gita khawatir Ega akan tanya-tanya soal "urusan negara" itu, tapi apa iya cowonya datang tapi Gita malah menghindar? Gita menghampiri Ega yang disambut dengan tepukan lembut Ega di puncak kepala Gita." gimana urusan negaranya? Negara ini selamat kan? Ayo ngomong gimana nasib negara kita tercinta ini?"
Seru Ega didramatisir yang membuat Gita tersenyum geli mamun sekejap Gita mengikuti laju permainan Ega."Awalnya agak mengkhawatirkan tapi semuanya aman sekarang, negara kita akan makmur damai sentosa mulai saat ini"
"Aaamiiin" seru Ega yang disusul kekeh geli mereka berdua.
"Masuk mobil yuk, hari ini kita bakal jalan ke tempat rahasia lagi"
Ega melangkah membuka pintu mobil untuk Gita, dan Gita dengan polos masuk tanpa tahu maksud dari perjalanan mereka kali ini. Saat Ega menyalakan mesin maka percakapan pun dimulai.
"Gita aku tanya kamu satu hal yang udah lama mau aku tanyain ke kamu yang sebenernya udah lama mau aku omongin"
"Apaan sih kok jadi tegang gini sih Ga, aku serasa kaya mau ditembak, lagian kalo kamu udah lama mau ngomongin sesuatu kenapa kamu baru omongin hal itu sekarang?"
Walaupun Gita mencairkan suasana dan Ega mengulas senyum tipis tapi hal itu nyatanya gak bisa hapus suasana yang dibawa Ega tentang hal ini.
"Aku mau tanya apa kamu gak keberatan sama cara kita pacaran yang ga sama kaya orang lain?"
"Aku gak keberatan selama aku bahagia sama kamu aku selama ini cuma penasaran Ga"
"Kalau kamu penasaran sama alesan kita kaya gini, itu yang bakal aku omongin sekarang tapi tunggu sampe kita nyampe ke tempatnya dan aku bakal jelasin semuanya"
Mobil Ega meluncur membelah jalan protokol hingga menuju satu tempat yang baru saja Gita datangi
Warkop kang Ule
"Kamu kenapa ajak aku kesini?" Tanya Gita
"Aku tau kamu baru abis dari sini kan?" Jawab Ega dengan sebuah pertanyaan juga yang menohok Gita
"Aku tau kamu abis nemuin Rafa disini karna secara ga langsung aku yang pertemuin kamu sama dia, apapun yang dia lakuin sama kamu please kamu jangan salahin dia karna secara ga langsung juga itu salah aku, maaf aku lakuin hal yang gegabah sampe kamu sekarang harus terpengaruh atas ulah aku"
"Ulah kamu yang mana dan apa pengaruhnya sama aku? Jadi gimana sih aku gak ngerti apa yang kamu omongin"
Ega cuma senyum dan nunduk sejenak hingga ia memanggil kang Ule buat pesen kopi, ga lama kang Ule datang dan terkejut melihat Gita karena kang Ule tadi lihat apa yang dilakukan cewek itu ke Rafa, memang kang Ule belum lihat Ega dan Gita karena ia sibuk meladeni pelanggan yang jam segini sedang ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
Teen FictionAda banyak kata kenapa dalam hidup seorang Gita Banyak juga mengapa tanpa jawaban(?)