02

1.8K 201 40
                                    

Chapter 02: It Won't Happen

Makan malam ini benar-benar membosankan, setidaknya itulah yang ada dalam pikiran Zayn. Sekarang, waktu terasa berjalan sangat lama untuk Zayn. Sepertinya sudah hampir setahun dia makan malam bersama keluarga Spencer, meskipun fakta mengatakan jika makan malam baru dimulai lima belas menit yang lalu.

Sebenarnya tak ada yang salah dengan makan malam ini. Zayn sangat bersyukur mendengar keluarga Spencer yang sama sekali tak membahas tentang rencana perjodohannya dengan putri mereka yang...entahlah. Tapi gadis itu benar-benar membuatnya risih!

Tidak, Zayn tidak akan menampik fakta jika gadis yang mungkin akan dijodohkan dengannya itu memang sangat cantik. Tinggi semampai—Zayn benci mengakuinya, tapi tinggi gadis itu pasti setara dengannya atau bahkan lebih tinggi darinya!—dengan rambut pirang panjang dan poni yang menutupi sebagian besar keningnya. Matanya seperti mata kucing, hidung mancung dan bibir yang cukup penuh. Dia cantik, jika saja...

Zayn menggelengkan kepala dan terus melanjutkan makan malam, mendengar obrolan ayah serta ibunya dengan tuan dan nyonya Swift, sekaligus berusaha untuk mengabaikan tatapan aneh putri tunggal Swift yang ditujukan kepadanya sedari awal gadis itu menginjakkan kaki di ruang makan. Gadis itu terus menatap Zayn dengan senyuman bodoh di bibirnya. Entah apa yang berada di dalam pikiran gadis itu, tapi Zayn benar-benar dibuat risih olehnya.

"Hei, kenapa kita terus berbicara mengungkit masa lalu ketika seharusnya kita membicarakan masa depan anak-anak kita?"

Zayn hampir tersedak mendengar interupsi dari Andrea Swift dan tepat saat itu, gadis aneh yang duduk berhadapan dengannya segera menyodorkan segelas air mineral kepada Zayn. Zayn memicingkan mata ketika gadis itu tersenyum lebar dan memberi isyarat agar Zayn dapat meminum airnya.

Namun, Zayn mengabaikan dan mengambil gelas minum miliknya. Zayn meneguk air mineral, tanpa sadar jika seisi meja makan tengah melirik gerak-geriknya dan gadis itu. Ketika Zayn selesai minum, barulah Scott mengambil alih pembicaraan.

Scott menyenggol lengan putri yang duduk di sampingnya sambil bertanya menggoda, "Benar kataku, kan? Zayn itu tampan. Lebih tampan dari Harry-mu itu."

Taylor memutar bola matanya namun, kembali menatap Zayn dengan senyuman anehnya lagi. "Dia bukan Harry-ku lagi dan ya, kau benar. Zayn juga tampan."

Seisi meja kecuali Zayn dan Taylor terkekeh geli mendengar ucapan Taylor.

Kini, giliran Yaser yang menyenggol lengan Zayn sambil berkata berbisik, "Kau harus melakukan hal yang sama."

Zayn memutar bola matanya dan skenario dimulai saat Yaser ikut bertanya hal yang serupa dengan pertanyaan Scott. "Bukankah Taylor juga jauh lebih cantik dari foto yang pernah kukirimkan padamu, Zayn?"

Tatapan Zayn kali ini tertuju lekat pada gadis di seberang mejanya. Senyuman gadis itu pudar dan Zayn menyeringai sambil menjawab santai, "Ya. Jauh lebih cantik dari foto yang kau kirimkan padaku."

Seisi meja kali ini berdecak kagum, namun decakan kagum itu tak bertahan lama. Zayn lanjut berkata dengan kalimat yang membuat semuanya terkejut bukan main.

"Tapi dia bukan tipe gadis yang akan kukencani."

Keluarga Malik menganga mendengar ucapan Zayn, begitupun dengan keluarga Swift. Tatapan Zayn tak teralihkan dari Taylor yang sepertinya juga cukup terkejut, tapi dia bisa mengatasi keterkejutannya dengan cepat.

Calling Your NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang