Hai! Maaf ya para readers sekalian. Chapter kedepannya mungkin ada beberapa kalimat atau tanda baca yang berubah. Jadi, para readers yang belum baca revisinya, silahkan dibaca ulang, kalau gak mau, ya terserah. Saya gak maksa, kok.
Happy reading.....
***
Bunyi langkah kaki di Sepanjang koridor menggema. Seorang gadis bersurai coklatlah pelakunya. Mata beningnya menatap nanar ke sekeliling. Ia tengah berlari, dan itu membuat surai coklatnya berayun ke kanan dan ke kiri. Di saat seperti ini, koridor yang di lewati terasa sangat panjang baginya.
Sekolah terlihat sepi, sepertinya ia sudah terlambat hari ini. Ditambah, guru yang mengajar pada jam pelajaran pertama adalah guru yang paling ditakuti siswa dan siswi di sekolah ini, yaitu Ms. Lellia.
Kini, ia sudah di depan pintu kelasnya sendiri--kelas XII-A. Tangannya gemetar meraih gagang pintu dan membukanya dengan perlahan.
Seperti dugaanya, ia terlambat. Plus, Ms. Lellia memanggil namanya dengan suara yang nyaring dan hampir membuat gendang telinganya pecah.
"ALEXIA...!!! Kamu tahu ini jam berapa!?"
"Ma-maaf, Bu," Alexia menundukkan kepalanya dengan perasaan menyesal.
"Kamu benar-benar tidak tahu tata tertib, ya? Sekarang, keluar!" Sambung Ms. Lellia dengan amarah yang meluap-luap.
"Ba-baik, Bu," ucap Alexia terbata dan melangkahkan kakinya keluar kelas. Saat di ambang pintu, terdengar beberapa suara cekikikan cewek centil yang sering membullynya. Gadis bersurai coklat itu tidak memperdulikannya dan tetap berjalan meskipun tidak tahu arah tujuannya.
Kaki-Kakinya yang pendek membawanya ke atap gedung sekolah. Dan di sinilah ia, untuk menenangkan pikirannya yang kacau.
Angin berhembus kencang menerpa wajahnya yang mulus dan sedikit membuat rambut coklat panjangnya berantakan. Alexia merapikan rambutnya. Ia meraih ranselnya yang berwarna merah marun dan mencari buku sketchbooknya. Pada suasana yang seperti ini, kebiasaan Alexia adalah menggambar. Ia bisa mengekspresikan dirinya lewat gambar.
Namanya Alexia. Clarissa Alexia Royce. Kedua orang tuanya bercerai saat ia berumur 10 tahun. Sekarang, Alexia tinggal sendirian di rumah orang tuanya yang sebelum bercerai. Walaupun kedua orang tuanya bercerai, mereka tetap memperhatikan dan memberikan kebutuhan Alexia.
Ia tidak mempunyai teman. Tetapi ia selalu dijadikan bahan pembullyan di sekolah. Sikapnya cuek, keras kepala, dan pendiam. Jika dibully, Alexia tidak pernah melaporkan masalahnya ke Ayah dan Ibunya. Ia tidak ingin menganggu keluarga baru mereka. Dia menanggung semua masalahnya sendiri tanpa ada satu pun orang yang terlibat, ia tidak menginginkannya.
TBC
***
Mudah-mudahan pada suka sama ceritanya, ya. Maaf kalo pendek. Makasih yang udah baca...
Vote and koment guys...
Suvina_chocochip
KAMU SEDANG MEMBACA
[AFS #1] Miracle Of The Fantasy World
FantasyAmazing Fantasy Series 1 [Fantasy & (minor) romance] *** Apakah kalian percaya dengan makhluk mitos? Aku mempercayainya. Sebab... Kejadian yang tak masuk di akal itu, aku sendiri yang mengalaminya. *** Alexia tidak pernah menyangka hidupnya jungkir...