Chapter: 2

179 44 6
                                    

Bel jam istirahat berbunyi, menandakan pelajaran pertama telah usai. Alexia memasukkan kembali sketchbooknya ke dalam tas, lalu menjinjing tasnya.

Ia menuruni tangga, bermaksud kembali ke kelas untuk menaruh tasnya dan menuju ke kantin.

Saat di tengah jalan, langkah kakinya terhenti. Kini, di hadapannya sudah ada tiga cewek-cewek centil yang bermaksud untuk membullynya. Suasana di sekitar mereka terlihat sepi, cewek-cewek centil itu memiliki kesempatan emas untuk membully Alexia habis-habisan.

Alexia menghela nafas berat,"Mau apa? Jangan menggangguku."

"Wow, ternyata si curut kecil sudah pandai melawan rupanya," gadis yang di hadapan Alexia bertepuk tangan. Dialah Eleanor Molly, anak dari kepala sekolah The Molledor High School --tempat di mana Alexia bersekolah. Gadis yang manis rupawan, tetapi tidak dengan hatinya.

Eleanor maju mendekati Alexia. Ia memain-mainkan rambut coklat panjang Alexia, lalu menjambaknya dengan sekuat tenaga. Yang dijambak hanya meringis, berusaha tidak mengeluarkan airmatanya.

"Dengar jalang. Gara-gara kau datang terlambat, kami semua terkena masalah karenamu!!! Di mana catatan kami, huh? Dasar pembantu tidak berguna!!!" Eleanor menghempaskan jambakannya dengan kasar, membuat Alexia jatuh tersungkur.

"Annelyn! Cepat periksa tas si jalang ini!!" titah Eleanor pada gadis yang bersurai hijau. Gadis yang bernama Annelyn itu pun mengangguk, lalu merampas tas Alexia yang masih setia merekat pada punggungnya.

Annelyn menggeledah semua isi yang ada di dalam tas merah marun itu. Dari semua buku yang ada, hanya buku-buku Alexia lah yang nampak.

Merasa geram, Eleanor menarik kerah baju Alexia,"Di mana buku catatan kami?!"

"Di tempat sampah. Ambil saja, sekalian jadi pemulung,"ucap Alexia dangan wajah datarnya. Gadis itu berusaha bersikap tenang walau di lubuk hatinya yang terdalam merasa sedikit takut dengan manusia yang di hadapannya ini.

Eleanor menggertakan giginya, tangannya diangkat tinggi-tinggi bersiap untuk menampar wajah mulus Alexia.

PLAK!! sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Alexia, sudut bibirnya berdarah. Bunyi tamparan keras itu terdengar lagi sampai berulang-ulang. Alexia hanya pasrah, tidak bisa melawan.

Merasa puas, Eleanor menghempaskan genggamannya pada kerah baju Alexia.

Seorang gadis yang bersurai hitam menggeledah sekali lagi tas merah marun milik Alexia. Merasa tertarik pada salah satu buku, ia mengambil sketchbook milik Alexia.

"Wuah..., heh, curut, ini apa?" tanya gadis yang bersurai hitam, yang tak lain adalah Yanda. Ia membolak-balikkan lembar demi lembar halaman buku itu. Yanda tersenyum miring,"Jelek sekali."

"Kalau jelek, robek saja." Usul Annelyn.

"Ah..., benar juga," Eleanor merampas sketcbook yang ada di tangan Yanda, dan bersiap ingin merobeknya.

"Jangan...," lirih Alexia. Ia ingin menghentikan aksi Eleanor, tetapi Annelyn menendang perutnya. Membuatnya jatuh tersungkur kembali.

Eleanor memulai aksinya. Ia merobek satu persatu kertas yang ada di tangannya. Lalu, mencampakkan kertas yang dirobek itu ke wajah Alexia.

Alexia menangis, dan itu membuat ketiga gadis tadi tertawa terbahak-bahak.

"A-apa..., Salahku?"tanya Alexia lirih di sela-sela tangisannya.

"Salahmu, eh?" tanya Yanda sinis."Seharusnya kau itu ngaca, dong! Dasar gembel sialan!!!"

"Seharusnya gembel sepertimu mati saja!" tambah Annelyn sambil menendang perut Alexia, lalu melenggang pergi disusul Yanda.

"Dengar, jalang. Kalau kau sekali lagi mencari gara-gara dengan kami, habis kau." Ancam Eleanor. Ia sengaja menginjak tulang kering Alexia, lalu melenggang pergi menyusul antek-anteknya.

Alexia meringis, ia segera menyusun buku-bukunya yang berserakan di lantai. Lalu bersusah payah berdiri. Air matanya semakin deras menuruni pipinya. Ditambah, luka lebamnya yang sulit membuatnya bergerak. Dengan keadaannya yang seperti ini, ia tidak akan bisa memasuki kelas. Alexia harus menunggu hingga bel jam pulang sekolah berbunyi.


TBC

***

Wah, kayaknya pembullynya kejam, ya? (berarti sama, dong, kayak yang nulis)#plak!!
Sampai di sini dulu,ya.....

Vote and comment

Salam manis...

Suvina_chocochip

[AFS #1] Miracle Of The Fantasy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang