li-ma

8.9K 1K 25
                                    

wonwoo mengelilingi kamar mina sembari bersenandung. "aku laper." ujar areum. wonwoo menghentikan aktivitasnya. "aku, laper." areum mengulangi perkataannya.

"terus?"

"biarkan aku ke bawah untuk mengambil makanan." pinta areum.

wonwoo menggeleng. "aku akan mentraktirmu. kamu suka roti bakar yang depan perumahan itu kan? rasa cokelat keju kan? gak usah diganti. aku lagi mau berbuat baik." ujar wonwoo mengeluarkan handphonenya.

areum menggigit bibir bawahnya kesal. "kak wonwoo kenapa sih? kenapa juga aku harus kakak kunciin disini? aku kan gak salah apa-apa." protes areum.

wonwoo terkekeh. "heh, anak kecil. siapa yang bilang aku ngunciin kamu? pintunya gak aku kunci kok. kalau mau keluar, keluar aja." 

tanpa rasa ragu, areum langsung berlari menuju pintu. tapi wonwoo dengan sigap menghalangi areum. "tadi kataya kalau aku mau keluar, keluar aja. ih, nyebelin nih," areum menghentakkan kakinya.

"tapi aku gak ngebolehin kamu keluar. duduk." perintah wonwoo.

areum mengepalkan tangannya kesal. ingin rasanya dia memberikan sebuah tinjuan ke arah wajah wonwoo. maka dari itu, sebelum dia mengikuti perintah wonwoo, cewek itu memukul perut wonwoo.

bug! 

"aduh, sakit heh!" pekik wonwoo. areum hanya diam tak memperdulikan wonwoo. dia malah tersenyum penuh kemenangan.

"nonjok kak wonwoo seru juga hehe," ujarnya dalam hati.

midnight talks → wonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang