midnight talks → wonwoo

e-nam

dua orang yang ada di kamar kecil berwarna biru muda kini sedang duduk bersama. areum menyilangkan kedua kakinya mencari posisi yang nyaman. di hapadannya ada roti bakar yang wonwoo belikan untuknya.

jika kalian bertanya bagaimana caranya wonwoo membeli roti bakar tersebut tanpa keluar dari kamar mina, jawabannya adalah dengan aplikasi yang pastinya sudah tidak asing lagi bagi kalian. 

"ini beneran gak usah diganti, kak?" tanya areum hati-hati.

"hm." 

wonwoo menjawab pertanyaan areum dengan dehaman. "makasih, kak." ucap areum pelan. dan lagi, wonwoo cuma berdeham. 

"jadi, kapan mau jujur, hm? mina kemana?" wonwoo kembali menanyakan pertanyaan yang sedari tadi belum areum jawab.

"huh, baiklah, sepertinya tidak ada gunanya juga aku berbohong padamu. tapi tolong jangan marah sama kak mina. aku mohon." areum menyatukan kedua tangannya memohon pada wonwoo. setelah wonwoo mengangguk, barulah areum melanjutkan kalimatnya.

"kak mina pergi ke pestanya kak vernon. kakak tau kan kalau kak mina sama kak vernon deket banget? mereka udah sahabatan dari mereka sebelum lahir mungkin. makanya gak mungkin banget kalau kak mina gak dateng." ujar areum memberikan penjelasan. 

wonwoo menghela nafas. "aku cuma khawatir kalau mina kenapa-napa. kamu tau sendiri kan kakakmu itu gimana kalau lagi mabuk? dia juga baru sembuh dari demam. kenapa sih dia suka banget bikin aku khawatir?" wonwoo mengacak-acak rambutnya.

areum tersenyum simpul. "udah lah kak. kakak jangan khawatir. kak mina kan juga udah dewasa. aku yakin dia bakal baik-baik aja." areum mencoba menenangkan wonwoo.

wonwoo terdiam sebelum akhirnya mengangguk. "ya udah, mending kamu makan roti bakarnya aja. tadi kamu bilang kamu laper kan?" tanya wonwoo.

mengikuti instruksi wonwoo, areum pun mulai melahap roti bakar di hadapannya. sembari makan, areum memperhatikan wonwoo yang sedang termenung. sepertinya laki-laki itu masih khawatir dengan mina. areum kembali tersenyum melihatnya.