salah paham

586 63 0
                                    


Sohye dengan santai berjalan menuju kelasnya. Tampak teman-temannya sudah berada di kelas. Ya.. itu sangat jelas. Bagaimana tidak? Sekarang kelas itu sudah ribut oleh suara-suara cempreng milik mereka.

"sohye.... kau dari mana hm? Kenapa tidak masuk kemarin?" tanya somi saat melihat sohye masuk ke kelas.
“aku ada urusan mendadak" jawab sohye sambil duduk di kurinya.
"apa itu?"tanya doyeon penasan.
"bimil" ucap sohye sambil tersenyum.
"YA! Kau itu sahabat apaan pakai rahasia-rahasiaan dari kita" ucap somi kesal. Sohye hanya tertawa

"bimiliya".

"nanti setelah kelas, kita kumpul di kafetaria kampus ya" ajak yoojung
"oke" jawab somi dan doyeon bersamaan. Lalu mereka tertawa bersama.

Yoojung menyenggol siku sohye dan mendekatkan kepalanya

"kau harus cerita padaku" bisiknya
"arra arra" ucap sohye juga berbisik

Seorang dosen wanita memasuki kelas sohye dan mulai pengajaran.

Sohye memandang ke papan tulis. Ia merasa sangat bosan. Sohye memainkan pulpen yang ia pegang dengan memutar-mutarkannya. Tiba-tiba bayangan wonwoo muncul di matanya. Sohye sedikit terkejut lalu menggeleng-gelengkan kepalanya menghapus bayangan itu. yoojung tak sengaja melihat tingkah sohye.

"kau kenapa? Kepikiran wonwoo sunbae ya?" tanya yoojung dengan berbisik dan nada mengejeknya. Sohye menoleh

“aniya.." elak sohye.
" hem.. dangsin-i geuliwo ya.. "tebak somi yang tak sengaja menguping.
“aniya.. "elak sohye langsung memalingkan wajahnya karena malu. Teman-temannya hanya terkikik melihat tingkah sohye itu. sohye menghela nafas lalu mengingat kejadian kemarin saat berjalan pulang ke apartemen...

Flashback on

Sohye berjalan santai di samping wonwoo dengan mantel yang masih melekat di tubuhnya. Jalanan sudah sangat sepi karena kini sudah sangat larut.

Sohye menghentikan langkahnya sejenak. Ia memegang lututnya sebentar. Ia merasa begitu lelah karena berjalan seharian ini. wonwoo yang menyadari hal itu juga berhenti dan berbalik mendapatkan sohye yang tengah memegang lututnya.

"kau lelah?" tanya wonwoo. Sohye mendongak
" ya iya lah, kau tak bisa lihat apa? Aku lelah sekali "ucap sohye kesal karena wonwoo tidak peka sama sekali.
" dasar nenek-nenek"umpat wonwoo. Sohye membulatkan matanya, memandang wonwoo kesal.
"mwo?!! "tanya sohye merasa kesal dan tak percaya apa yang baru saja wonwoo katakan.
"iya, kau sudah tua, baru jalan segitu saja sudah capek "ucap wonwoo dengan wajah tanpa dosanya. Sohye mulai panas
"tarik kata-katamu!" bentak sohye kesal.
"tidak akan "ucap wonwoo dengan nada meledeknya lalu berlari karena sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Sohye makin panas.

"WONWOO!" teriak sohye geram lalu mengejar wonwoo.
"JANGAN KABUR!" teriak sohye sambil berlari, namun wonwoo tak mendengarkannya sekali dan tertawa.

Bruukk

"aak! "pekik sohye. Wonwoo berhenti lalu berbalik dan mendapatkan sohye yang sudah terduduk di tanah.
"appo.." rengek sohye kesakitan sambil memegang pergelangan kakinya
"makanya jangan lari" ucap wonwoo sambil berjalan ke dekat sohye. Sohye memandangnya tajam.

"kan kau dulu yang cari masalah" ucap sohye kesal. Wonwoo terkikik lalu memegang pergelangan kaki sohye.
"aak! Appo!" pekik sohye seketika.
sepertinya ini terkilir ucap wonwoo.
"Ya sudah, ayo pulang, nanti di rumah akan ku obati"ucap wonwoo
"kakiku kan sakit" ucap sohye. Wonwoo hanya diam dan berjongkok membelakangi sohye. Sohye menatapnya bingung.
"ayo naik" ucap wonwoo
"aku akan menggendongmu sampai apartemen "sambungnya. Sohye mengedip-ngedipkan matanya tak percaya. Wonwoo yang merasa sohye terlalu lama langsung menoleh

the rain and destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang