kebenaran

562 66 1
                                    

Hujan turun membasahi kota Seoul dengan deras. Membuat suasana menjadi sangat apa dingin jika di luar sana. Orang-orang tampak berlarian mencari tempat teduh. Di sebuah ruangan bernuansa putih dengan bau obat-obatan yang menyengat terdapat seorang pria berbaring lemah dengan berbagai alat bantu kehidupan yang di pasangkan padanya. Pria itu wonwoo. Dengan wajah yang pucat serta alat bantu pernapasan dan perban yang meliliti bagian kepalanya berbaring tidak sadarkan diri.

Wonwoo membuka matanya perlahan. Sebuah cahaya masuk ke matanya. Ia mengerjap-erjapkan matanya membiasakan matanya.

"sohye.." lirihnya lemah. Ia tersadar saat melihat sekelilingnya yang bernuansa putih yang amat bersih dan rapi. Ini bukan di kamarnya. Ia mengerutkan keningnya bingung. Kini ia tengah berbaring lemah di kasur dengan banyak alat bantu hidup. Ia mengedarkan pandangannya dan berhenti di pintu masuk yang terbuka dan menampilkan sosok wanita yang begitu ia kenal. Kang soora, sepupu perempuan dan merupakan kakak dari chani

"wonwoo... "ucap soora dengan suara yang bergetar. Air matanya tampak mengalir.

"do.. DOKTER! WONWOO TELAH SADAR! "teriak soora lalu berjalan cepat mendekati wonwo yang masih bingung.

Tak lama para dokter dan suster memasuki ruangan itu bersama satu wanita paruh baya, dua pria yang lebih muda dari wonwoo, dan satu pria paruh baya. Wonwoo mengenal mereka. Mereka bibi dan paman wonwoo serta jungkook dan chani.

Raut wajah haru dan bahagia di wajah mereka tampak begitu jelas. Wonwoo menoleh ke arah jendela ruang itu. tampak air hujan turun dengan indahnya membasahi kaca luar jendela.


Sohye batinnya.


Hanya nama itu yang ada dipikirannya saat ini. hanya gadis itu yang benar-benar ingin ia temui.

.
.
.
.
.
.
.
.

"kenapa aku bisa di sini? Dimana sohye?" tanya wonwoo pada jungkook yang kini tengah duduk di sofa dalam ruang kamar pasien yang ada di rumah sakit ini.

wonwoo baru saja di pindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat VIP rumah sakit ini setelah ia sadar.

Jungkook mendekati wonwoo dan duduk di samping ranjang pasien itu.

"kau itu mengalami kecelakaan saat ingin pergi menemui dosenmu itu, kalau tidak salah kau dari rumah vernon" jawab jungkook

"siapa itu sohye?" Sambung jungkook bingung sambil mengingat-ingat dan merasa bingung tentang nama sohye yang di sebut wonwoo.

Wonwoo terdiam.

"Kau tak mengenalnya? " tanya wonwoo bingung. Jungkook meng menggeleng

"Apa ia salah satu pacarmu? "Tanya jungkook menebak

"Bukan" jawab wonwoo Lemah

Kenapa ini? Apa selama ini sohye hanyalah gadis dalam masa komanya. Berarti sohye tidak nyata batin wonwoo. Ia masih belum bisa memercayai hal itu.

"sudah berapa lama aku koma?" tanya wonwoo

"kau sudah 2 Minggu koma "jawab jungkook. Wonwoo menggeleng tak mempercayai hal itu.

selama ini yang ia alami begitu nyata baginya.

'aku merasa bahagia karena kau sudah sadar hyung, aku sangat bahagia, ku pikir kau tidak akan kembali padaku lagi, ku pikir kau akan tidur selamanya" ucap jungkook dengan suara yang bergetar. Air matanya mulai mengalir keluar membasahi pipinya.

"jangan seperti itu lagi, jangan buat aku takut lagi, jangan membuatku kehilangan lagi..." ucap jungkook dengan tangis tersedu-sedu.

"hanya kau satu-satunya yang ku miliki" ucap jungkook lagi. Wonwoo yang sedari tadi mendengarkan tanpa sadar mengeluarkan air mata. Ia tak tahu kalau dirinya telah menyusahkan orang yang ia sayangi. Wonwoo memeluk jungkook

the rain and destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang