Sohye mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan apartemen wonwoo itu. kini ia tengah berdiri di depan pintu dengan tas besar berisikan semua bajunya. Ia akan pergi saat itu juga. Ada rasa tak ingin pergi dari diri sohye. Ia sangat tak ingin meninggalkan wonwoo, apalagi dengan keadaan seperti ini. wonwoo tak dapat di hubungi. Sohye bingung harus bagaimana.
Air matanya mengalir keluar dari matanya dan membasahi pipinya itu. sohye menyeka air matanya lalu berbalik menghadap pintu keluar. Ia tak ingin pergi jauh dari wonwoo. Ia tak mau pisah dengan wonwoo. Sangat sangat tak inginkan hal itu. ini semua karena eommanya yang memintanya untuk pergi ke London dengan alasan hanya menemui calon tunangannya saja. jika sohye menyukai tunangannya itu, maka mereka akan di jodohkan. namun jika tidak, eommanya tidak akan memaksanya. Sohye yang mendengar hal itu langsung menyetujuinya.
Sohye melangkahkan kakinya keluar dari apartemen dengan berat hati. Ia menghela nafas frustrasi. Ini harus ia lakukan agar eommanya tidak menghantuinya terus menerus.
"loh? Nuna? Mau ke mana? "tanya jungkook yang berada di luar apartemen bingung dengan sohye yang tengah membawa barang-barangnya itu.
"aku akan pergi jungkook, jadi adik yang baik untuk abangmu ya" ucap sohye lirih lalu pergi meninggalkan jungkook dengan berlari.
Jungkook terdiam membisu. Ada rasa kehilangan di dirinya saat ini. sosok kakak perempuan dalam kehidupannya akan hilang. Ia merasa hampa saat ini. benar-benar hampa.
******
Ceklek
Wonwoo masuk ke dalam apartemennya. Apartemennya tampak amat begitu sepi. Ia mengedarkan pandangannya mencari sosok wanita yang selalu menunggunya pulang, namun nihil. Wanita itu tak ada. Wonwoo menghela nafas putus kasar. Namun seketika ingatan tentang sohye dan mingyu kembali teringat. Wonwoo kembali marah lalu membuang jauh-jauh pikirannya tentang gadis itu.
Tampak Jungkook menuruni tangga dengan lemah. Wonwoo memandangnya bingung.
"ada apa denganmu? "tanya wonwoo mendekati jungkook yang kini sudah duduk di sofa. Jungkook hanya melirik.
"sohye nuna sudah pergi" jawab jungkook lemah. Wonwoo terdiam membisu. Ada rasa tak rela saat mendengar hal itu.
wonwoo membuka mulutnya dengan rencana akan menanyakan ke mana perginya sohye pada jungkook, namun ia urung kembali karena ia kembali teringat hal siang tadi. ia pun dengan santai naik ke lantai dua dan memasuki kamarnya. Namun sesungguhnya ia berberat hati akan perginya sohye.
.
.
.
.
.Wonwoo menghempaskan tubuhnya ke kasurnya. Ia menghirup aroma tubuh sohye yang melekat pada seprai tempat tidurnya itu. ia sangat merindukan sohye saat ini. namun dengan cepat ia menepis hal itu.
Drrrrttttttttttttttttttt
Drrrrrrrrrrrrttttttttttt
Drrrrrrrrrrttttttttttttt
Smartphone milik wonwoo bergetar. Dengan malas wonwoo melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the rain and destiny
Fanfictiontakdir menyatukan dua pasang insan dalam hujan. mempertemukan mereka dalam hujan. mendekatkan mereka dalam hujan. namun juga memisahkan mereka dalam hujan