"PERGI DARI TEMPAT INI SEKARANG! AKU TIDAK AKAN MENGASIHANIMU KALI INI! KAU SUDAH 3 BULAN MENUNGGAK DAN BELUM JUGA MEMBAYARNYA!" bentak seorang wanita bermuran 40 tahunan itu pada seorang gadis berwajah polos dengan rambut panjang lurus berwarna hitam pekat berdiri di depannya itu. Gadis itu hanya menunduk takut. Ia tak tahu harus berbuat apa
"CEPAT PERGI DARI SINI, TEMPAT INI AKAN DISEWA ORANG BARU" bentak wanita tua itu lagi. Gadis itu mengangkat kepalanya dan memberikan tatapan andalannya agar orang mengasihaninya
"aku sudah tidak mempan lagi dengan tatapan buaya mu itu sohye" ucap wanita tua itu sambil melipat tangannya di depan dadanya
Gadis itu kim sohye, biasa akrab dipanggil sohye. Gadis ini seorang mahasiswa jurusan acting semester pertama di UNIVERSITAS SEOUL KOREA SELATAN. Ya.. dia mahasiswa baru yang baru beberapa hari masuk. Gadis itu tinggal sendiri di Korea, sementara kedua orang tuanya berada di London bersama kakak laki-lakinya dan saudari kembarnya yang berkuliah di sana. Orang tuanya memilih tinggal di London dengan alasan untuk mengurus beberapa perusahaan besar milik ayahnya di London. Ya, sohye bukan merupakan anak dari keluarga tidak mampu. sebenarnya ia memiliki banyak uang jika meminta pada orang tuanya, namun ia tak mau menghubungi kedua orang tuanya, karena jika ia menghubunginya sohye akan dinikahkan dengan anak teman ayahnya. sohye menolaknya dengan mantap dan menetapkan ia tak akan menghubungi orang tuanya. Ia pun belajar hidup mandiri dan mencari uang sendiri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan tinggal jauh dari orang tuanya. tetapi hingga saat ini ia tak mendapatkan satu pun pekerjaan yang dapat membantu keuangannya hingga ia tak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya bahkan ia tak bisa membayar kontrakan rumahnya. Awalnya ia bisa membujuk ahjumma pemilik kontrakan itu untuk meringankan namun kali ini ia tak bisa membujuknya lagi karena sudah tiga kali ia melakukannya.
"berikan aku waktu lagi ne ahjumma, aku janji akan membayarnya. tolong kali ini.. saja. Tolonglah ahjumma" rengek sohye seperti anak kecil pada wanita tua itu.
Wanita tua itu menghela nafas putus asa. Ada rasa iba pada dirinya untuk sohye, namun ia tak bisa membantu sohye kali ini
"Mianhae sohye-a, ahjumma tak bisa membantumu kali ini, cepat bawa barang-barangmu itu dan tinggalkan tempat ini" ucap wanita tua itu lalu meninggalkan sohye yang terdiam.
~
Ia bingung mau tidur dimana, ia tak mungkin akan tidur di tepi jalan malam ini. ia sangat bingung akan makan apa saat makan malam nanti. Ia juga tak memiliki uang sama sekali, Uang di tabungannya sudah habis untuk mencukupi kebutuhannya beberapa hari lalu.
Tiba-tiba ide untuk menghubungi ibunya terlintas di pikirannya, namun dengan cepat ia menggelengkan kepalanya menandakan ia menolak ide gila itu. Ia tak mau kalah begitu saja dari perjanjiannya pada orang tuanya.
**************
KRRRUUKK
Perut sohye berbunyi menandakan para cacing-cacing di perutnya ingin diberikan jatah makan siang.
Sohye memegang perutnya dan mengelus-elus perutnya dengan tangan kanan.
Ia melihat ke arah sekitarnya dan melihat sebuah taman yang tak jauh darinya. Ia pun melangkahkan kaki menuju taman itu dan duduk risalah satu bangku taman yang kosong lalu memangku tasnya.
Sohye melihat pemandangan sekitarnya.Tampak beberapa anak-anak kecil bermain di taman itu dengan senyum yang mengembang dan tawa bahagia yang keluar dari mulut mereka. Tanpa sadar sohye bibir pucat sohye membentuk sebuah senyuman lembut. Ia menghela nafasnya membuang semua bebannya.
Tiba-tiba sebuah bola menggelinding ke arah sohye dan berhenti di depan kakinya. Sohye melirik anak-anak yang tadi bermain dengan bola itu. Seorang anak laki-laki salah satu dari anak-anak itu berlari ke arah sohye.
KAMU SEDANG MEMBACA
the rain and destiny
Fiksi Penggemartakdir menyatukan dua pasang insan dalam hujan. mempertemukan mereka dalam hujan. mendekatkan mereka dalam hujan. namun juga memisahkan mereka dalam hujan