Tentang Rindu dan Cinta

30 1 0
                                    


"Lo cepetan baikan lah sama Sam,permainan lo kacau kalo lagi marahan" Rana yg merasa diajak bicara menoleh dengan tatapan masam.

"Ya lo kasih tau dong sahabat lo itu,dia si yg cari masalah duluan"
Bima tersenyum kecut mendengar jawaban gadis berkuncir kuda disampingnya itu.Sejenak suasana hening,lapangan bulutangkis yg sebelumnya ramai kini hanya menyisakan dua mahluk yg kini tengah melepas lelah setelah menyelesaikan pertandingan antar kelas.

"Lo tau caranya mempertahankan hubungan jangka panjang?" suara Bima memecahkan hening.

Rana menoleh,lalu menggeleng tanda tak mengerti.

Bima tersenyum,satu tangannya menampar pelan pipi Rana.
"Jangan EGOIS!"

Tak terima dengan sikap Bima Rana bersiap bicara panjang lebar tetapi sebelum dia bicara sepatah katapun,satu jari Bima sudah menutup rapat mulut gadis itu.

"Dengerin dulu!"

"Kalo salah satu diantara kalian marah atau ngambek,salah satu harus ada yg melerai.Jangan sampai dua duanya marah.Gak akan selesai itu masalah.Itu yg dinamakan keseimbangan"

"Tapi kan Sam yg salah bukan Gue" Rana berusaha membela diri.

"Lo gak ada dewasa nya sama sekali ya,dikasih tau masih aja ngeles" Bima menarik hidung Rana tanpa rasa bersalah.Yg tentu saja di ikuti rengekan dari pemilik hidung itu.

"Minta maaf itu bukan berarti lo salah.Tapi artinya lo bisa ngalahin ego lo sendiri! Paham!!!!!!??"ucap Bima tepat di telinga Rana.

"Ehhh jangan keras keras dong,suara lo ngalahin Toa masjid tau gak.Iya gue paham Bima sakti!" jawab Rana geram.

"Lo jangan paham paham aja,paling masuk telinga kanan keluar telinga kiri"

"Bima sakti ahhh,ni gue tutup satu telinganya biar gak keluar!Puas?"

"Hahahahaha" Bima tertawa lepas melihat perubahan wajah sahabatnya itu.

"Lo ditunggu Sam di LAB.IPA,cepetan samperin sana,lo minta maaf sama dia"sambung Bima setelah tawanya reda.

"Terus lo gimana?"

"Bodoh!Pikirin aja nasib lo,syukur kalo Sam masih mau maafin lo"

"Ahhh lo emg paling seneng lihat gue sama Sam cerai"

"Tapi kenyataannya cuma gue yg bisa buat kalian bersatu lagi"

",,,,,,"

"Udah cepetan pergi,,,"

"Ihhh ngusir,tapi thanks ya.Cuma lo yg selalu ada buat gue.Kalo gue baikan sama Sam gue traktir lo Baso"Ucap Rana sembari berjalan menjauh.

Bima mengacungkan ibu jarinya.

"Tapi lo yg bayar" teriak Rana dari jauh.

"Ahhh dasar monyet" sahut Bima kesal
"Cantik" sambungnya lirih

###

"Ngapain lo yg minta maaf,kan gue yg salah" Jawab Sam ketus.

"Karena nungguin lo minta maaf gak akan ada ujungnya"

"Jadi lo gak iklas minta maaf sama gue?"

"Tuhkan salah lagi,gue tulus pake banget Sam.Gue capek marahan terus.Kita itu pacaran bukan musuhan!"Suara Rana perlahan berubah pelan.

"Emang sejak kapan kita pacaran?" Rana menoleh dan mengerutkan kening.

"Sejak kita lahir" jawabnya asal

"Gue tanya beneran,emang sejak kapan kita pacaran?" wajah Sam berubah serius.

"Pertanyaan apa sih!Gak jelas" Rana memalingkan wajah,mengedarkan pandangan ke seisi ruangan LAB. yg kosong.

Selembar CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang