"Pak ayolah tolong buka gerbangnya.Sayakan baru pertama kali ini telat"Sam memohon agar dibukakan pintu gerbang.Dia terlambat lima belas menit setelah jam pelajaran pertama dimulai.
"Aturan tetap aturan!Dan aturan dibuat bukan untuk dilanggar!"tegas pak Subro satpam berkumis tebal yg terkenal dengan ketegasannya.
Sam berbalik dan kembali ke motornya.Sudah menjadi aturan disekolahnya setiap siswa yg telat dilarang masuk ke area sekolah sebelum jam istirahat tiba.
"Gue bilang apa,percuma kan?" kata Nanda yg duduk diatas motor maticnya.Sedari tadi dia menetertawakan perbuatan Sam yg menurutnya percuma.Sama seperti Sam,Nanda juga terlambat,tetapi dia datang lebih dulu.
"Namanya juga usaha Nda" sahut Sam datar.
"Oh ya,Rana mana?Biasanya kan bareng lo?" tanya Nanda setelah menyadari Sam tidak bersama Rana.Padahal setiap harinya mereka selalu berangkat dan pulang berdua.
"Dia alasan gue ada disini sekarang" Sam mendengus kesal.
"Kok bisa?" tanya Nanda tidak mengerti.
"Sebelum berangkat sekolah gue nganterin dia dulu ke Rumah sakit,dia mengeluh sakit perut" Kata Sam sambil membenarkan duduknya.
"Maghnya kambuh?"
"Mungkin"Sam mengangkat bahu acuh.Karena tidak ada penyakit lain selain magh yg Rana punya,dan tidak ada penyebab lain selain karena Rana melanggar nasihatnya.Tetapi Sam juga belum tahu pasti.
Setelah cukup lama menunggu, jam istirahat akhirnya tiba.Gerbang dibuka dan keduanyapun diperbolehkan masuk.Tetapi mereka tidak bisa langsung masuk ke kelas,ada hukuman yg menanti.
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibukuSebagai hukuman karena mereka terlambat,mereka harus hormat bendera sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya sampai jam istirahat berakhir baru setelah itu mereka bisa masuk ke kelas.
"Oh ya lo sendiri kenapa kok bisa telat?"tanya Sam saat keduanya berjalan dikoridor menuju kelas.Dia heran kenapa bisa kebetulan seperti ini.
Nanda menggaruk kepalanya yg tidak terasa gatal "Ahh itu,,,biasa kesiangan" "Yaudah aku masuk ke kelas dulu,takut pak Rudi keburu dateng" lanjut Nanda,saat keduanya sudah berada di depan ruang kelas Nanda.
"Yaudah,gue juga mau ke kelas" Sam berjalan pergi menuju kelasnya yg tidak terlalu jauh dari ruang kelas Nanda.
"Nanda,kenapa kok masih disitu? Mau hormat bendera lagi?"
Nanda terkesiap mendengar suara itu,dia berbalik dan didapatinya pak Rudi,guru tampan yg di-idolakan semua anak perempuan disekolah,termasuk juga dirinya.Tetapi sikap tegasnya membuat semua anak tak bisa berbuat apa apa kecuali mengaguminya dari jauh atau bahkan dalam diam.Begitu juga dengan Rana,bersama Nanda keduanya sering kali menjadi paparazi.
"Iya,,,pak saya masuk" Nanda tergagap lalu berlari masuk ke kelas.Kali ini dia duduk sendiri,karena sahabat sebangkunya tidak masuk hari ini.
***
"Sakit perut?Dasar itu anak,gue yakin dia habis berkilo kilo cabe" kata Bima setelah mendengar penjelasan Sam dari pertanyaan Bima,alasan Rana tidak masuk hari ini.
"Gue juga gak tahu,tapi kemungkinan besar iya" Sam mengangkat bahu.
"Dia masih di Rumah sakit?"
"Udah pulang,cuma rawat jalan" jawab Sam datar.
Bima bergumam pelan,lalu ia memakai helm nya "Syukurlah kalo gitu.Yaudah gue pulang dulu" Bima menepuk bahu Sam,lalu ia menyalakan motornya dan meluncur pergi meninggalkan parkiran sekolah.