Part 17 - Perjanjian? Ndasmu!!!

692 64 23
                                    

Baper. Gue malah sedih sendiri waktu baca ulang part 16 bagian Gege mabuk terus curhat sama Abi. Geregetan sama Ariel, pokoknya gregeeeeettttt.

Abis itu, malah gak sabar pengen nulis lagi. Pengen cepet happy ending buat Gege sama Aya, tapi itu gak mungkin. Ikutin alur Ndah ikutin alur!

Happy reading♥

***

Aya memasuki kelas XII MIPA4 dengan wajah bahagia. Sudah tiga hari ia tidak berangkat ke sekolah bersama Gege, tapi dijemput oleh sang pacar, yaitu Ariel. "Hai, Put!" sapa Aya kepada Putri yang duduk di kursinya.

"Hai!" Putri menatap menyelidik Aya dari ujung rambut sampai ujung kaki, "gue curiga deh, Ya, kenapa hari-hari ini lo keliatan glowing banget?"

Aya tersenyum malu sambil duduk di kursi Abi—samping Putri. "Emang iya, ya?" tanyanya yang dijawab Putri dengan anggukan kepala. "Nggak kenapa-napa."

Aya memang masih menutupi kebenaran kalau ia sedang berpacaran dengan Ariel. Senyum sumringah Aya langsung surut dan ia menghela nafas panjang saat menoleh ke arah kursi di depannya, yaitu tempat duduk Gege.

Mengikuti arah pandang Aya, Putri seketika ikut menghela nafas panjang. "Kayaknya hari ini jadi hari ke-3 Gege nggak hadir deh, Ya."

Yang diajak bicara hanya menganggukkan kepalanya setuju. "Si Gege kemana ya, Put?" tanyanya lalu kembali menoleh ke arah Putri, "beneran deh, gue panggil-panggil di balkon nggak ada, gue nyari ke Kak Rani juga pasti lagi nggak ada."

"Nyokap bokapnya?" tanya Putri yang juga sama penasarannya dengan Aya. Gege memang sudah dua hari tidak hadir ke sekolah. Mereka bertanya kepada Abi, namun nihil.

"Nyokap bokapnya lagi ke Bali ada kerjaan, sama Hana juga, adeknya Gege."

"Udah liat ke rumahnya?"

"Mana berani gue masuk ke dalam rumahnya. Nggak sopan kali, Put."

"Iya sih. Sorry, my bad."

Aya dan Putri terdiam, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Tuh Abi. Bi!!" panggil Putri yang melihat Abi sedang masuk ke dalam kelas. Abi pun menghampiri mereka dan duduk di atas meja. "Gege kemana sih,?" tanya Putri penasaran.

"Cari yang ada aja kenapa, sih?! Cari gue nih! Gue! Lagian nggak bosen apa nanyain Gege tiap hari? Udah kayak absen aja."

"Makanya lo ngilang dulu, baru deh kita cari," jawab Putri mengejek Abi.

Abi mendelik tajam ke arah kedua cewek itu. "Gege lagi di taman, nenangin diri."

Putri dan Aya tersenyum, karena akhirnya Gege hadir ke sekolah hari ini. Tapi tidak lama setelah itu, mereka saling bertukar pandang sambil mengerutkan keningnya bingung lalu menatap Abi menyelidik.

Astaga. Abi sadar, ia keceplosan mengatakan kalau Gege menenangkan dirinya, itu adalah kesalahan besar karena akan membuat Aya dan Putri curiga. Dan ternyata, terjadilah.

Ditatapnya Putri dan Aya sambil tersenyum dan tertawa canggung. "Haha. Ee... gue ke toilet dulu ya. Bye!"

Cowok itu bergegas keluar dari kelas tapi pergerakannya terhenti saat melihat Gege masuk ke dalam kelas. "Woy, bro. Yuk, duduk," ajaknya melupakan alasan untuk ke toilet tadi. Abi merangkul Gege dan berjalan beriringan menuju tempat duduk mereka.

Aya kembali ke tempat duduknya yaitu di samping Gege. "Hai," sapanya sambil melambaikan tangan. Sedangkan Gege hanya membalas sapaan Aya dengan tersenyum samar, lalu merebahkan kepalanya di atas meja membelakangi Aya dengan menumpukan tangannya sebagai bantal dan memejamkan matanya.

Lily Of The ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang