Extra Part 1

721 60 10
                                    

Gege dan Aya sedang duduk santai di bangku penonton, sambil menunggu dimulainya acara kejuaraan renang yang diikuti Ariel untuk mewakili sekolah mereka.

"JUS SEGAR JUS SEGAR! MBA, JUSNYA MBA?"

Gege menoleh Aya yang sedang duduk di sampingnya. "Mau jus gak, Ya?"

"Gak Ge, kan kita udah punya minum," jawab Aya seraya mengangkat air mineral di tangannya.

Gege menganggukkan kepalanya lalu kembali melihat ke depan.

"KLEPON MANIS DADAKAN! KLEPON MANIS DADAKAN! MURAH BU, PAK!"

Lagi-lagi Gege menoleh Aya dan bertanya, "kalo klepon? Manis katanya. Mau gak?"

"Gak Gege, udah kenyang gue. Lagian kan sebelum kesini kita makan dulu tadi."

"Oh iya, lupa." Gege kembali menghadap ke depan sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"KAOS KAKI! KAOS KAKI! KALO YANG INI GAK DADAKAN BU! PAK! BELI 2 DAPAT 1!"

Gege kembali menoleh ke arah Aya. Dan saat ia sudah akan membuka mulut, namun Aya terlebih dahulu menyela sebelum tawaran dari Gege untuk membeli kaos kaki itu keluar dari mulutnya. "Gak Ge, gue gak mau kaos kaki gak dadakan punyanya mas-mas itu."

"Sebenernya gue gak pengen nawarin itu Ya. Gue mau ngomong kalo tuh mas-mas ngapain coba jualan kaos kaki di kolam renang? Aneh kan?! Mending jualan kacamata renang, biar kita bisa ikut renang juga. Atau jualan rujak, kan enak nonton renang sambil makan rujak. Ish.. jadi pengen makan rujak gue."

Aya terkekeh mendengar keluhan Gege. "Lagian lo kenapa sih sebenernya? Gelisah banget. Kalo mau kentut, ya kentut sana, ke tempat lain, jangan disini!" ujar Aya sambil mengangkat botol air mineral untuk minum.

Gege menyentuh dadanya lalu membuang nafas berat. "Gue gugup Ya."

Aya yang sedang meneguk air mineral langsung tersedak setelah mendengar perkataan Gege. "L—lo gugup?"

Gege menganggukkan kepalanya. Kakinya bergerak-gerak tanda bahwa ia memang sedang merasakan gugup, dan sesekali melihat jam tangan yang bertengger di tangan kiri Aya. Padahal ia juga sedang memakai jam tangan, tetapi entah kenapa ia malah lebih memilih untuk melihat milik Aya.

Mula-mula Aya hanya terkekeh, namun lama kelamaan tawanya mulai meledak sampai-sampai langsung menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka. Aya tertawa terbahak-bahak sambil memukul-mukul bahu Gege—ciri khas cewek.

Gege bingung dan menatap tidak enak kepada para penonton yang terganggu dengan tawa Aya. Ia tersenyum dan sesekali meminta maaf. "Ya, udah dong ketawanya, orang-orang pada liatin kita ituu. Cukup gue aja yang suka malu-maluin, lo jangan!"

Namun Aya masih saja tertawa. Karena gerah, Gege pun menutup mulut Aya untuk meredamnya dan berkata, "kalo lo gak berenti ketawa, gue cium disini sekarang juga, mau?"

Mendengar itu, Aya langsung menghentikan tawanya dan membenarkan posisi duduk yang sempat kacau karena tertawa tadi.

"Udah? Udah tenang?" tanya Gege yang dijawab Aya hanya dengan anggukan kepala. Gege pun melepas tangannya yang membekap mulut Aya seraya tersenyum lebar, dan tentu saja dibalas Aya dengan senyum sumringah yang tercetak di wajahnya.

"INI ADALAH PERLOMBAAN RENANG 400 METER GAYA BEBAS PRIA TINGKAT SMA, DAN PERLOMBAAN AKAN SEGERA DIMULAI." "

Mendengar pengumuman itu, perhatian mereka segera tertuju pada sisi kanan kolam, dimana semua peserta sudah berbaris dan mulai melakukan pemanasan.

"Itu Bang Ariel Ya!" ujar Gege seraya menunjuk dimana Ariel berdiri.

"Oh iya Ge. Waahh.. Kak Ariel tetep karismatik kayak dulu," puji Aya yang langsung membuat Gege menatapnya kesal. "KAK ARIEL! SEMANGAT!!"

Lily Of The ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang