Part 28 - AbiMax

721 69 28
                                    

Gege : Jam 3 sore gue jemput! Kita jalan.

Aya mengernyitkan keningnya setelah membaca pesan WhatsApp dari Gege. Jam 3? Jalan? Kemana? Aya merasa tidak menerima janji untuk kemana pun hari ini dengan Gege. Jadi ini apa? Mereka akan pergi kemana?

Belum sempat Aya membalas chatting dari Gege, namun Gege sudah dengan cepat meneleponnya.

"Halo."

"Liat jendelaaaa!!!"

Aya bangkit dari ranjang dan berjalan menuju jendela kamarnya. Terlihatlah Gege sedang melambai-lambaikan tangan ke arah Aya sambil tersenyum lebar.

"Gue jemput jam 3! Gak boleh telat!!!" ujarnya sambil masih memegang handphone yang bertengger di telinganya.

"Iya Ge. Baru juga mau gue bales, lo udah telepon duluan."

"Telat lo mah. Ngetik dipelan-pelanin, sok anggun! Biasanya juga kayak nyokap gue kalo lagi ngitung uang, gesit banget."

Aya mendengus kesal.

"Hehehe. Becanda Ya becanda. Pokoknya, jam 3 gue jemput. Pake baju yang santai aja, soalnya gue gak ngajak lo dinner romantis, gak cocok buat lo. Ntar malah dikira anak ilang yang lagi nyari orang tuanya. BHAHAHA." Gege menjulurkan lidahnya mengejek Aya yang sangat kesal mendengar perkataan Gege, karena secara tidak langsung, Gege sudah mengatainya seperti anak kecil yang kehilangan induknya. "Udah ah. Lo mandi cepet! Udah jam 11 siang, masih belum mandi juga. Mentang-mentang libur."

Aya mendengus. Lalu berkata, "Libur kok mandi? KHAMPUNGAN!!" Aya tertawa melihat ekspresi jijik yang diperlihatkan Gege setelah mendengar perkataannya.

Gege menutup hidung menggunakan tangannya dan berkata, "cewek cantik paling jorok yang pernah gue kenal itu adalah elo Ya. Bau sampe kesini gilak!!" Gege mengibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya, seolah-olah akan menyapu bau yang ada di udara.

"Gak papa lah jorok, yang penting cantik, kayak yang lo bilang tadi." Aya mengedipkan sebelah matanya. Ia sengaja melakukannya untuk mengerjai Gege.

Dan terbukti, sekarang ini Gege menganga tak berkutik, wajahnya merah. Dan terlihat sekali bahwa Gege gugup, itu membuat wajahnya semakin terlihat seperti anak kecil. Aya tertawa dalam hati melihat reaksi Gege setelah menerima kedipan mata olehnya.

Setelah sadar, Gege menutup teleponnya dan meletakkannya ke atas meja sambil menatap Aya kesal. "Ish.. lo sengaja yah Ya ngerjain gue?!" ujarnya dengan mata yang melotot dan tangan yang berkecak di pinggangnya.

Akhirnya tawa yang Aya tahan sejak tadi pun keluar. Gege terlihat sangat lucu saat ia malu-malu seperti itu. Sehingga membuat Aya semakin tertawa terbahak-bahak melihatnya.

"MANDI SANA! DASAR BAU!!!" teriak Gege sambil berjalan meninggalkan Aya yang memegang perutnya sembari masih menertawakan Gege.

"Dia marah. Hahaha. Aduuhh.. nangis gue."

Jam 03:12 sore.

Aya dan Gege sedang berada di salah satu Mall. Mereka berjalan beriringan menyusuri setiap celah seraya melihat-lihat.

"Sialan lo!! Gue bales ntar, lo bakalan gue bikin blushing sampe kapok!" umpat Gege seraya menjitak kepala Aya.

"Hehehe. Abis lo jahat banget bilang gue jorok."

"Lah. Emang kan?! Ini juga gue gak yakin lo mandi apa enggak jalan sama gue. Pasti gak deh." Gege memundurkan badannya dan menatap Aya jijik.

"Jangan liatin gue kayak gitu doongg.. Gue mandi Geeee!!" rengek Aya kesal. Sedangkan Gege tersenyum puas karena sudah berhasil membalas menjaili Aya.

Lily Of The ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang