chapter 5

5.7K 314 9
                                    

"Aku mulai menyukaimu."ucap Jay tersenyum lebar.

~~~~~~~~~~

Suara tawa menggelegar di ruangan gelap itu.seseorang yang tidak terlihat wajahnya karena hanya ada satu lampu yang menerangi ruangan,dengan santai berjalan menuju kursi dan mendudukinya menaikan kakinya keatas meja.

"Jadi Raja sombong itu menyukai seorang gadis manusia yang lemah?"tanya seseorang itu.

"Ya,tuanku."jawab sang pelayan setia.

"hhh....hahahahahhah."lagi-lagi seseorang itu tertawa.

"Ya,tuan.Anda akan mudah mengalahkan Raja Darknia menggunakan gadis itu."ujar pelayan.

"Ya,kau benar.Akan aku abisi dia!"ucap seseorang itu dan tersenyum sinis.

*°*°*°*°°*°*°*

Bel istirahat berbunyi.

Jay berjalan santai menuju bangku kosong dikantin dengan tangan yang menggenggam tangan Jessy.Semua siswi menatap iri pada Jessy yang sudah memiliki Jay.Serly yang menatap mereka berdua merasa sangat kesal pada Jessy.

"Ekhm...kalian semua saya traktir sesuai janji saya.Kalian bebas memilih makanan yang kalian suka."ujar Jay sedikit manaikan suara agar terdengar seluruh murid.

Semua murid tersenyum lebar mendengar Jay yang akan mentraktir meraka sesuai janji tadi.Serly yang mendengarnya bertambah kesal karena semua akan teralihkan kepada Jessy bukan pada dirinya lagi yang biasa jadi pusat perhatian.

Seperti biasa Jessy dan Jay pergi ke belakang sekolah setelah Jessy menghabiskan makanannya.Karena penasaran Serly mengikuti lagi dia ingin mendapatkan Jay jadi dia akan melakukan apapun untuk mendapatkannya.

Jay mengetahui kalau Serly mengikutinya,bagi Jay itu hal yang mudah untuk mengetahui keberadaan Serly dan kali ini dia akan mengerjainya dengan menguntungkan dirinya sendiri.

"Jessy"panggil Jay.

Jessy menoleh kebelakang mendengar suara bariton yang belakangan ini membuat jantungnya berdegup dengan kencang setiap dekat dengannya.

"Kenapa?"tanya Jessy.

Jay tidak menjawab tapi dia malah mendekat dan memeluk Jessy posesif.Wajah Jay mendekat ke wajah Jessy dan berhenti saat jarak wajah mereka tinggal beberapa centi lagi.Jantung Jessy berdegup sangat kencang.

Serly mendengus dan menghentakan kakinya kesal dia pergi meninggalkan dua insan yang masih bermesraan.

"Aku ingin menciummu."ujar Jay membuat Jessy melototkan matanya.

"Ayolah,sweet."ucap Jay.

Tanpa ada jawaban dari Jessy dia mencium bibir Jessy.Jessy sangat terkejut karena Jay menciumnya tanpa seizinnya.

Jay tahu kalau Serly sudah pergi tapi dia lebih baik menghabiskan waktu senggangnya dengan Jessy daripada mementingkan Serly.

¤/¤/¤/¤/¤/¤/¤/¤/¤

Jay memasuki mansion miliknya dengan senyuman yang terukir terus dibibirnya.Mansion miliknya berada di tengah hutan jadi sangat jarang ada yang melewati jalanan yang ada didepan mansionnya.

Jack memandang heran tuannya sekaligus - sahabatnya - yang terus-terusan tersenyum pasalnya sahabatnya tidak pernah tersenyum lebar selama ratusan tahun setelah kematian orang tuanya.Jack ingin bertanya tetapi dia tidak berani menanyakannya.Jack juga ingin menyampaikan hal penting tapi dia juga tidak ingin sahabatnya menjadi marah dan senyumannya hilang,sudah lama sekali Jack ingin melihat senyuman Jay lagi seperti 235 tahun lalu.

I LOVE VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang