"Cinta itu bukan permainan yang seenaknya dimainkan, tapi cinta adalah suatu keseriusan yang didalamnya terdapat rasa kasih sayang."
👀
Andra menggerutu kesal saat baru mendapatkan pesan dari gadisnya.
From : Masa depan.
Selama kamu nyusun skripsi kamu, aku gak mau ganggu kamu, kamu yang bener nyusunnya, punya aku aja udah selesai, jadi kamu fokus nyusun skripsi kamu aja dan jangan telfon sama sms aku muluk, nanti skripsinya gak selesai-selesai. Good luck, sayang!❤
Lagi-lagi Andra harus tidak berkomunikasi saat ia sedang menyusun skripsinya, Andra paham Sabita hanya tidak ingin mengganggu nya untuk menyelesaikan tugasnya, tapi bagi Andra itu tidak masalah.
Andra kembali berkutat dengan laptop yang ada didepannya, sedikit lagi skripsi nya selesai, dan minggu depan ia akan mulai sidang.
Ingin sekali Andra menelfon Sabita, pasal nya, sudah dua hari belakangan ini Andra tidak boleh menelfon Sabita, Sabita yang membuat perjanjian itu. Sabita berkata seperti ini.
'Jangan telfon aku kalo kamu belum juga selesai, kalau udah selesai baru boleh telfon aku'
Menyebalkan memang, tapi dengan cara Sabita yang seperti itu membuat semangat Andra menggebu-gebu untuk menyelesaikan tugasnya.
Ini memang salah Andra, Andra memang sudah menyusun skripsi itu setengahnya, dan setengah lagi belum, tapi Andra malah bersantai-santai saja, jika saja Sabita tak mengingatkannya, mungkin sampai hari ini Andra belum mau menyelesaikan.
"Yaelah, gue minjem tangan kek, pegel banget asli." Gumam Andra.
***
2 minggu telah berlalu, Sabita dan Andra pun sudah melakukan sidangnya dan berhasil mendapat gelar S2.
Kini Sabita berkunjung ke makam Daddy dan Mommy nya ditemani oleh Bang Kevin.
Sabita berjalan ke arah makam Mommy nya disebelah kanan, pasalnya sebelah kirinya makam Daddy nya. Sabita pun berlutut disamping makam diikuti oleh Kevin.
"Hai Mommy, maaf ya. Sabita baru nengokin Mommy." Kata Sabita.
"Oh iya Mom, Sabita udah selesain tugas Sabita sebagai Mahasiswi, liat deh Mom, Sabita udah dapet gelar yang bikin Sabita bangga dan pastinya Mommy bangga." Sabita pun tersenyum, Kevin hanya bisa mengulas senyuman melihat pemandangan didepannya.
"Mom, hubungan aku sama Andra juga udah baik, baik banget malah. Dan Bunda nya Andra juga udah maafin kejadian 4 tahun silam. Aku sempet kaget ngedenger kabar itu." Tanpa disadari, air mata Sabita mulai menetes.
"Kalo Sabita punya banyak benda ajaib kayak Doraemon, Sabita mau Mommy sama Daddy balik lagi, dan semua nya berjalan dengan mulus tanpa ada masalah." Sabita pun melirik makam Daddy nya.
"Tapi sekarang Sabita udah percaya kalo ini tuh takdir yang udah Allah tentuin buat keluarga kita." Sabita pun lagi-lagi mengeluarkan air matanya.
"Mommy harus percaya sama Kevin, Kevin pasti jagain Sabita sesuai perintah Mommy dari dulu." Kini Kevin pun angkat bicara.
"Sampai kapanpun, Mommy tetep jadi Ibu terhebat yang pernah Sabita milikin." Sabita pun menaruh satu buket bunga di kepala nisan makam Mommy nya dan mengecup batu nisan itu. Tak lupa, Sabita memberi Mommy nya bacaan Al-Fatihah.