IY-3

323 29 10
                                    

"Apa yang bikin lo pengen tahu tentang Sabita?,"tanya Bio.

"Ya, karna memang gue ngerasa gue gak asing sama dia, dan gue kayak udah kenal lama sama dia,"Jawabnya.

Bener, berarti bener nih dugaan gue, dia pasti udah mau inget, kan dokter bilang Andra paling lama memulihkan masa ingatannya 4 tahun, dan minggu besok, genap 4 tahun.
Bio membatin.

"Tapi kenapa lo selalu marahin dia?,"tanya Bio.

"Kepala gue pusing, dan bawaannya mau marah-marah aja,"balas Andra.

Semakin cepat semakin baik, emmm, apa si Andra gue jedotin di dashboard mobil aja? Biar ingetannya langsung balik? Ehhh jangan-jangan, gue jahat banget masa.
Bio mulai membatin lagi.

"Kenapa sekarang lo yang jadi balik nanya sama gue?"Andra pun memincingkan matanya sebelah.

"Eh? Hehe"Bio pun terkekeh.

"Kenapa lo cari tau tentang Sabita ke gue? Cari tau aja sendiri, hasilnya lebih akut. Lagian gue sama dia cuma temen,"Alibi Bio, jika tidak seperti ini pasti Andra akan lebih banyak tanya padanya.

***

"Dok? Benarkah anak saya akan mengingat semuanya kembali?,"tanya Devi.

Kini Devi sedang berada di rumah sakit hanya untuk sekedar menanyakan kepulihan ingatan anaknya.

"Benar bu, semakin Andra dibantu untuk terus mengingat masa lalu nya, maka itu akan lebih cepat, dan minggu depan Andra genap 4 tahun mengalami Amnesia,"ucap sang dokter.

"Andra sedang dalam proses pemulihan sekarang, dan yang bisa terjadi ada dua, Andra pulih ingatannya, atau Andra akan makin lama melupakan semuanya"sambung sang dokter.

"Oh, yasudah dok, terima kasih, saya pamit dulu,"Setelah berpamitan Devi pun pergi dari ruangan dokter.

Devi pun menjadi resah, sebenarnya bagi Devi kejadian kecelakaan yang menimpa anaknya 4 tahun yang lalu membawa keuntungan baginya, Andra menjadi lupa dengan Sabita. Devi tidak suka dengan Sabita, dan ia tidak merestui hubungan Andra dengan Sabita. Semenjak Andra lupa dengan ingatannya, disitu kesempatan emas bagi Devi untuk menjodohkan anaknya dengan Vineas. Vineas adalah anak dari seorang pengusaha yang sukses. Dan karena dipaksa oleh Devi, Andra menyetujuinya. Walaupun hubungan mereka tidak didasari oleh cinta.

Kini Devi sudah berada didalam mobilnya.

"Bagaimana jadinya jika wanita tidak jelas itu mengambil hati putraku kembali!"desis Devi tajam, Devi pun melajukan mobilnya untuk kembali kerumah.

***

Setelah kepulangan Andra tadi, Bio pun langsung menghubungi Sabita lewat telfon. Tentu, Sabita kaget dengan penuturan Bio.

Ceklek....

Suara knop pintu kamar Bio pun berbunyi. Seseorang menyembulkan kepalanya dari luar. Bio pun menoleh, ternyata adiknya.

"Bang?"panggilnya.

"Hmmm,"

"Kerumah sakit yuk, liat Kak Sabita,"

"Enggak ah, capek"

"Ayo dong bang,"

Adiknya pun masuk dan duduk di sisi ranjang milik Bio.

"Abang,"

"Ayo!!!"

"Bang Bio ish!"

"Jihan Lathifa Aprillia, udah deh ya, abang tuh capek banget abis jawab pertanyaan si Andra tadi, ngejawab pertanyaan Andra tuh harus pake strategi dan taktik yang pas, kalo enggak pas, nanti berabe urusannya,"Kata Bio.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang