Chapter 6 : Perasaan ini tidak salah

1.6K 166 55
                                    

Saya kembali, yeah!!

Happy read aja dah!! :*

***

'Kau tidak sendirian, masih ada kami disini. Entah kau sadar atau tidak'

***

Malam itu, Wonwoo yang hendak pergi ke dapur untuk mengambil camilan mendadak menghentikan langkahnya begitu mendengar sesuatu berbisik ditelinganya. Suara yang hanya bisa dia dengar saat ini diantara kegaduhan diruang tengah.

‘Taehyung membutuhkanmu’

Cukup dengan itu. Wonwoo membawa langkahnya, bergegas masuk ke kamar mengambil jaket beserta ponsel. Menyahut sekilas ketika ditanya membernya yang lain. Dia membuka pintu dorm dan keluar begitu saja. Mengindahkan tatapan cemas dari seorang Kim Mingyu. Berlari cepat, menyusuri trotoar dan beberapa persimpangan. Menyebabkan nafasnya berangsur terengah akibat berlari. Keringat pun mulai mengalir dari atas dahinya.

Mengandalkan insting dan naluri Mischlings dalam dirinya, menuju tempat dimana teman-nya itu berada. Saat akan melewati satu persimpangan lagi, dia hampir saja menabrak seseorang. Beruntung refleksnya cukup bagus, hingga bisa menghentikan langkah sebelum mengenai orang itu.

“Wonwoo?”

Matanya membulat kala mengetahui orang tersebut adalah Lee Taeyong. Salah satu rekan Mischlings-nya. “Kau… Kenapa disini?”. Perasaan takut mulai merayapi hatinya.

“Taehyung—“

Dan Wonwoo menyadarinya lebih cepat dan langsung mengumpat kesal. “Sial! Kita harus cepat!!”. Tidak perlu bertanya lagi, mereka berdua segera berlari menjauhi tempat barusan. Sembari berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk pada teman mereka. Karena, jika dua Mischlings sekaligus dimintai bantuan oleh Malfan lain, berarti sudah terjadi sesuatu yang buruk pada tuan si Maflan itu sendiri.

Insting mereka menunjuk pada sebuah danau yang sudah dekat didepan mata, langkah pun terhenti sejenak untuk mengedarkan pandangan, mencari keberadaan Taehyung. Samar, mata Taeyong melihat ada sesuatu didekat pohon besar tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Tangan kurusnya mengamit lengan Wonwoo, tanpa suara mengajaknya untuk mendekat kesana. Memastikan siapa dan apa itu.

Dapat mereka lihat, sosok Taehyung sedang duduk memeluk lutut, wajahnya terbenam disana. Dengan tubuh basah kuyupnya. Disisinya seorang namja yang mereka kenal sebagai maknae grup BTS, tengah terbaring tidak sadarkan diri. Dan didepan Taehyung ada Aqua yang melihat sedih pada tuannya itu.

Wonwoo melepaskan genggaman pada lengannya, perlahan mendekati Taehyung. Menggusap pundaknya lembut, dapat ia rasakan tubuh itu menegang merasakan usapannya tersebut. Sepertinya kehadiran mereka berdua belum disadari oleh namja ini.

“Hei..”. Suara Wonwoo membuat Taehyung mendongak dengan perlahan, terlihat wajah pucat itu basah oleh airmata. Pasti telah terjadi sesuatu, pikir Wonwoo. “Kau tidak apa-apa?” tanyanya lembut.

Taehyung belum mendapatkan suaranya, dia hanya menggeleng sebagai jawaban. Untuk kali ini—untuk saat ini, dia ingin jujur pada perasaannya. Mengatakan—“Aku tidak baik… Aku… Sangat buruk…Tolong” ujarnya lirih.

Wonwoo baru akan bertanya kembali namun, tepukan pada pundaknya mengalihkan atensinya. Melihat Taeyong menggeleng, isyarat untuk tidak bertanya dulu. Dan jari telunjuk Taeyong mengarah pada pundak kiri Taehyung yang berisi bercak darah. Tidak terlalu terlihat namun, pastinya cukup dalam. Wonwoo menghela nafasnya, pantas saja wajah Taehyung pucat, pikirnya lagi.

Jadi, dengan lembut dia mengamit kedua tangan Taehyung, melepaskan pelukan pada lututnya itu. Lalu, tiba-tiba Wonwoo memunculkan bunga putih diatas kepalanya, akar berisi daun kehijauan tersebut terus tumbuh, melilit sendirinya, turun hampir menyentuh telinganya. Sekarang namja emo itu terlihat menggunakan mahkota daun berbunga cantik.

Blue Water (Kim Taehyung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang