Mistake 6

7 0 0
                                    

Maaf kalo banyak typo:)

***

"Kamu lagi, kamu lagi. Kamu gak bosen masuk ruang BK Mulu?" Tanya Bu tata selaku guru BK.

"Bosen lah Bu, ibu sendiri gak bosen manggil saya Mulu?" jawab Radhin santai.

Sekarang Radhin memang sedang berada di ruang BK.

"Kamu tuh ya kalo dibilangin ngelawan Mulu" Bu tata langsung menggebrak meja.

"Astagfirullah Bu! Kalo saya jantungan gimana?" Radhin langsung mengelus dadanya.

"Kamu tau Radhin?! Wali kelas kamu tuh udah gak tahan sama kelakuan kamu!" Kata Bu tata seraya menghela nafas.

"Besok kamu pindah di kelas 12 ipa 3!" Lanjut Bu tata.

"Loh kok gitu sih Bu? Saya gamau ah" tolak Radhin sambil memelototkan matanya.

"Memang kenapa?! Kamu takut kalo wali kelas kamu Bu Rosita?" Tanya Bu tata.

"Ya bukan gitu Bu, tapi kan saya udah srek sama kelas saya yang sekarang"

"Udah gausah banyak omong lagi! Pokoknya besok kamu pindah kekelas itu"

"Iya Bu" Radhin pun pasrah dengan keputusan itu.

"Yaudah kamu boleh keluar"

"Iya Bu" Radhin pun berjalan keluar ruangan itu.

***

"Jadi Lo besok pindah ke ipa 3?" Tanya Dika.

"Ya gitu deh. Bodoamat lah" ucap radhin seraya meminum kopinya.

Setelah pulang sekolah tadi, Radhin dkk langsung pergi ke kafe langganan mereka. Ngilangin penat, kata mereka.

"Terus Lo duduk sama siapa nanti?" Kali ini sakti yang angkat bicara.

"Au" Radhin mengangkat kedua bahunya.

"Oh" saut sakti.

Tak lama kemudian datanglah pelayan yang membawakan pesanan mereka.

"Ini mas pesanan nya" ucap pelayan itu.

"Makasih ya mba" kata Dika dengan mengedipkan sebelah mata.

Pelayan tadi pun hanya tersenyum malu dan akhirnya pergi.

"Ye bisaan aja Lo" kata radhin.

"Sekalian hehe" Dhika pun cengengesan.

"Eh iya, abis ini nge band yuk. Tuh ada panggung" ajak sakti.

Di samping gemar bermain basket, mereka bertiga memang suka bermain band. Radhin sebagai vokalis, Dhika sebagai drummer dan sakti sebagai gitaris. untuk mengisi waktu luang aja kalo kata mereka.

"Tumben lo" kata Dhika.

"Lagi pengen aja"

***

"Eh katanya mau ada murid baru ya bi? Pindahan kelas gitu" tanya ara.

"Ntar dulu kek Ra, gue lagi ngerjain pr nya Bu Rosita nih" Abi memang sedang mengerjakan pr nya di kelas.

"Ye siapa suruh Lo ga kerjain dirumah. Udah tau pelajaran pertama. Lo juga telat pula datengnya, 2 menit mau bel baru Dateng lo" omel Tiara.

Yang diomelin pun tidak menjawab.

"Pagi anak-anak" ucap Bu Rosita seraya duduk dikursinya.

Aduh mati gue, masih 5 nomer lagi. Gumam abi.

"Sekarang ibu mau memperkenalkan teman kelas baru kalian. Radhin silahkan masuk"

Radhin pun memasuki kelasnya dengan gaya yang bisa dibilang tengil.

"Ibu rasa kalian sudah kenal ya. Dan untuk radhin, kamu bisa duduk dibelakangnya abi"

"Iya Bu"

Merasa namanya dipanggil, abi pun langsung mendongakkan wajahnya.
Melihat seseorang yang berjalan mendekatinya, abi langsung diam tak berkutik.

"Baik, kumpulkan pr nya ke depan"

"Iya Bu" ucap anak-anak.

Murid-murid pun langsung mengumpulkan pr nya ke meja Bu Rosita.

"Kurang satu. Siapa yang tidak mengerjakan?" Ucap Bu Rosita dengan mata yang menyelidik.

"Sa-saya Bu" ucap abi seraya berdiri.

"Keluar"

"I-iya Bu" abi pun langsung keluar, sambil menundukkan kepalanya malu.

Belum sampai abi keluar pintu, Bu Rosita langsung mengingatkan. "Berdiri di depan kelas sampai pelajaran selesai"

"Iya Bu"

"Aduh di abi kan belom sarapan, kalo pingsan gimana" gumam Tiara di tempat duduknya.

"Nih, kasih temen Lo makan" ucap radhin sambil memberikan kotak makan"

Merasa ada yang mengajaknya berbicara, Tiara langsung menolehkan kepalanya ke belakang.

"O-oh iyaa" Tiara langsung mengambil kotak makannya dan berdiri.

"Bu saya izin ke toilet ya, sakit perut" izin Tiara kepada Bu Rosita.

"Kamu ini ada-ada aja. Gapake lama!"

"Iya Bu" Tiara langsung bergegas pergi dengan kotak makan yang ada di balik punggungnya.

***

Sesampainya di lapangan, Tiara pun langsung memberikan kotak makan tadi

"Nih buat Lo. Makan dulu, nanti Lo pingsan gaada yang gotong"

"Ih tumben baek banget Lo, makasih ya hehe" abi menerima kotak makan itu dengan wajah yang berbinar.

"Bilang makasih sama radhin, dia yang ngasih"

"Uhuk uhuk" Abi yang tadinya sedang mengunyah makanannya, langsung keselek mendengar nama itu.

"Aduh pelan-pelan kek makannya" ucap Tiara seraya menepuk-nepuk ringan punggung abi.

"Tadi siapa kata Lo?"

"Apanya?" Tanya Tiara.

"Yang ngasih ini"

"Ohh, Radhin. Kenapa sih emang?" Tiara bingung dengan temannya ini.

Demi apa dia? Yaampun, tau gini gapapa deh gue tiap hari dihukum. Batin abi.

"Apakah ni orang" Tiara yang melihat temannya senyum-senyum sendiri, hanya bergumam bingung.

"Woyy!!!" Ucap Tiara seraya memukul lengan abi.

"Ish! Apasi" jawab abi kesal.

"Lagian bengong. Gausah geer kali, mungkin dia bawa makanan lebih jadi dia ngasih Lo"

"Siapa juga yang geer" abi langsung memutar bola matanya.

Emang ketauan banget ya. Ucap abi dalam hati.

"Udah ah gue mau kekelas. Byee" Tiara pun akhirnya meninggalkan abi sendirian.

"E-eh makasih ya ra!" Teriak abi.

"Iya nanti gue sampein" jawab Tiara dengan nada yang ditinggikan.

Loh.

*****************************

Hai!!

Maaf ya kalo kurang enak ceritanya, lagi gak konek otak nya hehe.

***

Jangan lupa vote dan comment yaa!!:)

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang