Tujuh - Rika

63 18 2
                                    

**Suara Dari Arka**

Langsung aja. Namaku Arka. Arka Gardha Saputra. Jenis kelamin laki-laki. Bernapas dengan paru-paru seperti manusia pada umumnya. Aku lahir di Jakarta tempat ibuku berasal.

Ayahku berasal dari Jogja yang merantau ke Jakarta di salah satu perusahaan di Jakarta waktu itu. Ya, dapat disimpulkan ayah dan ibuku bertemu di tempat kerja mereka.

Tapi setelah aku masuk SMA, project ayahku pindah ke Jogja. Alhasil, ibuku ikut keluar dari perusahaan dan aku masuk di salah satu SMA negeri di Jogja. Hobiku fotografi.

Aku berpikir bahwa pindah ke Jogja bukan suatu hal yang buruk. Karena kata kebanyakan orang Jogja memang kota sejuta cerita istimewa. Dan benar saja, banyak pengalaman baruku terukir di kota ini. Pengalaman yang belum kurasakan di kota metropolitan. Suasananya pun sungguh sangat berbeda.

Setelah lulus SMA, sekarang aku sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Jogja. Aku berhasil mengambil fakultas Tehnik di perguruan tinggi negeri yang diidamkan banyak pelajar di kota pelajar. Ada pengalaman tak terlupakan saat aku pertama kali masuk kuliah.

Saat itu hari pertama ospek, aku tidak sengaja di tabrak oleh mahasiswi baru. Dia seperti buru-buru dan kebingungan. Ternyata setelah aku tanya, dia belum tahu tempat berkumpul fakultasnya. Fakultas MIPA. Ya karena kebetulan aku tahu persis tempat anak-anak MIPA, aku antar dia. Dan aku juga sempat mengatakan kalau satu fakultas dengannya. Tapi itu hanya basa-basi saja biar lebih enak.

Sekilas yang aku lihat dari mahasiswi baru waktu itu: Kulitnya putih, tingginya sekitar setelingaku, punya aura tersendiri saat aku tak sengaja bertatapan dengannya. Kalian bisa membantu menilai. Dan beberapa hari setelah itu, aku bertemu dia lagi di salah satu kedai cukup terkenal. Dari situlah aku tahu namanya, Rika.

Aku langsung mencari namanya di twitter. Sekitar 15 menitan akhirnya aku menemukannya. Klik follow. Entah apa yang membuatku berusaha mengenalnya lebih jauh. Tapi dia cantik.

Saat dia tersenyum, ada lesung pipi di kedua pipinya. Mungkin dia telah membuatku tenggelam. Biarlah waktu yang menjawab. Sebenarnya ini bukan kali pertama aku merasakannya. Tetapi, ada rasa yang berbeda kali ini.

Aku juga beberapa kali berpapasan dengannya di kampus. Entah apa yang dia rasakan, Rika seperti malu dan buang muka cepat jika bertemu denganku. Atau dia masih merasa nggak enak dengan kejadian hari pertama ospek waktu itu? Apa kalian bisa memberi jawaban?

Tapi sepertinya aku saat ini belum bisa. Ya, belum bisa.... ada hal yang belum perlu kuceritakan atau bahkan tidak pada kalian.

***

Ternyata itu perasaan Arka saat bertemu dengan Rika. Bagaimana kisah mereka berikutnya? Next-

Diary Akhir PekanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang