Dua Puluh Satu

2.2K 134 12
                                    

Darling You

"Menjauh, menyendiri, tak terlihat, hingga akhirnya benar-benar sendiri." -Dewifebr

Flashback on

"Dasar Guru olahraga, sialan!" gerutu Riana kesal.

Cewek itu berjalan dengan menghentakan kakinya kearah gudang belakang sekolah. Hanya karena nilai pelajaran olahraga Riana selalu buruk, cewek itu mendapat hukuman dari Guru sialannya.

Saat ini jam pelajaran olahraga sedang berlangsung, materi yang akan di praktekan adalah basket. Dan seorang Riana, sangat payah dalam segala bidang olahraga. Oleh karena itu, Riana di beri tugas mengambil bola basket di gudang belakang sekolah. Kalau tidak, siap-siap saja nilai olahraganya yang sudah buruk bertambah buruk.

Dan seorang Riana, yang notabennya adalah cewek yang selalu berkutat dengan buku, benci jika ada salah satu nilai mata perlajarannya yang buruk.

"Cukup, Ngel. Gue mohon," samar-samar suara seseorang yang sangat Riana kenal terdengar.

Cewek berkacamata itu menghentikan langkahnya perlahan, lalu bersembunyi di balik meja dan kursi rusak yang terletak di sepanjang koridor gudang belakang sekolah.

Mata Riana menyipit, memastikan pendengarannya tidak salah. Dan benar saja, tidak jauh dari gudang belakang sekolah, dua manusia berbeda jenis yang sangat dikenalnya berada di sana.

"Raka, gue serius, cara pandang gue ke lo itu udah berubah," ucap Angel, cewek itu menarik nafas. "Bukan tatapan kagum seorang teman lagi, Ka. Tapi... gue bener-bener jatuh cinta sama lo."

Angel menggenggam telapak tangan kanan Raka, lalu di arahkan ke dadanya. "Rasain... ini selalu berdebar tiap kali gue deket sama lo."

Raka menarik tangannya cepat. Benar, ia bisa merasakannya. Tapi itu terasa tidak benar, karena Raka hanya mencintai Vira. Dan bagi Raka, Angel tidak lebih daripada temannya. Bukan, lebih tepatnya, saudara kembar dari orang yang dicintainya.

"Lo sadar gak sih sama apa yang lo omongin," Raka mengacak rambutnya frustasi. "Lo ga bisa kaya gini dan buat semuanya jadi kacau!"

Angel menggelengkan kepalanya. "Gak, gue gak bisa mundur. Gue bener-bener cinta sama lo."

Lalu Angel mengalungkan kedua tangannya di leher Raka, dan mencium cowok itu tepat di bibirnya. Raka membeku, hanya untuk beberapa detik. Kemudian cowok itu mendorong kasar Angel, sehingga pelukan dan ciuman cewek itu terlepas.

Angel terkejut, tentu. Bahkan tubuhnya hampir saja jatuh kalau saja dia tidak segera menjaga keseimbangan tubuhnya.

Raka meninju tembok yang ada di belakang Angel, cukup keras. Membuat Angel memejamkan matanya.

"Lo bener-bener udah gila!"

Dan Raka pergi meninggalkan Angel yang menatap nanar punggung tegap cowok itu.

Hanya sebentar, sebelum akhirnya Angel menyeringai. "Suatu saat, lo akan jadi milik gue. Gua pastiin itu."

Flashback off

"Setelah Angel pergi, gue langsung kembali ke kelas tanpa perduli lagi sama nilai mata pelajaran olahraga gue yang hancur." Riana terkekeh kecil diakhir ceritanya.

Riana memegang kedua bahu Deeva. "Lo harus kembali, lo harus hadapi semuanya. Masalah ini gak akan selesai kalo lo terus menghindar kaya gini."

Deeva memejamkan matanya, akhir-akhir ini masalah seolah datang kepadanya bertubi-tubi. Hingga tidak terasa, cairan bening itu jatuh dari kedua sudut matanya.

Darling YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang