Extra Part [2]

3.7K 72 5
                                    

Maap kalo ada typo, enjoy!

*2 tahun yang lalu*

"Alina! Kenalin, ini sepupuku yang bakal donorin spermanya!" 

"Hai, aku Alina. Makasih banyak ya..." 

~~~

*1,5 tahun yang lalu*

"Ren, hasilnya masih negatif..."

"Gak apa-apa, sayang. Kita gak akan nyerah, kan?"

~~~

*9 bulan yang lalu*

"Sayang..."

"Renanta..."

"AKU HAMIL!!!"

"Ahhhh, terima kasih Tuhan!" 

"Aku cinta kamu, Alina!"

~~~

*6 bulan yang lalu*

"Sayang, kamu jangan terlalu capek. Kamu lagi hamil, nanti anakku juga ikutan cape." 

"Ren, ini juga anak aku. Jangan berlebihan deh, aku tuh cuma nyiramin tanaman. Gak akan cape, kalo aku ngelakuin lari marathon keliling indonesia sambil bawa bayi baru kamu boleh marah."

"Hehehe iya sayang, maaf." 

~~~

*2 bulan yang lalu*

"Renanta, anterin aku yoga abis itu kita check jagoan kita ke dokter." 

"Siap, Nyonya Hugo. Oh iya, kamu yakin gak mau usg?" 

"Enggak, biar aja jadi kejutan buat kita." 

"Dan jangan genit sama cewek cewek ditempat yoga nanti." 

~~~

*5 jam yang lalu*

"Sudah siap melahirkan, Nyonya Hugo?" 

"Hm...ya." 

"Aku bakal selalu ada disamping kamu."

"Janji, Ren?"

"Janji."

~~~

"GEORGEEEEEE!!!!!!!" 

Huuuhhh....

Haaahhh....

"KAMU GAK TAU KAN GIMANA SAKITNYA JADI AKU?!" 

"Ibu, tenang ya bu. Tarik nafas, keluarkan sambil mengejan. Ikuti intruksi saya ya?"

"1."

"2."

"3."

"Ayo bu, kepalanya sudah keliatan." 

Alina terus mengejan sekuat tenaga, tangannya meraih apapun yang ada ditubuh Gio. Menjambak, mencakar, mencengkram sudah ia lakukan pada Gio namun suaminya ini sama sekali tidak mengeluh ataupun terlihat meringis walaupun keadaannya sudah sangat acak-acakan. 

"Semangat, Sayang. Kamu pasti bisa, demi anak kita!" 

"Teriak kalo kamu pengen teriak, Sayang." 

Tangan Alina meraih pundak Gio, mencengkramnya dengan sangat kuat sebagai pengalihan rasa sakitnya. Dadanya naik turun tak beraturan namun ia tetap berusaha mengontrol pernafasannya. 

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang