Aku dan perempuan yang aku cintai, kami bersahabat dengan baik. Kami pun bertemu setiap hari di tempat kami bekerja. Aku selalu merasa bahagia saat melihatnya tersenyum kala aku menyapanya. Dia selalu menunjukkan binar wajah dan senyumnya yang begitu menawan. Dia tidak begitu cantik. Tetapi begitu manis...
Aku dan perempuan yang aku cintai, kami sangat senang mengobrol. Membicarakan banyak hal, baik itu lelucon, sesuatu yang indah, ataupun hal yang menyedihkan. Saat butuh teman aku sering mencarinya. Begitu juga dengan dia, perempuan yang aku cintai.
Pernah suatu hari aku melihatnya dengan raut wajah yang tampak sedih. Akupun menghampirinya dan menanyakan keadaannya. Ya. Dia memang sedang sangat bersedih. Dan segera menyenderkan bahunya dan menangis di pundakku. Setelah aku akhirnya berhasil membuatnya tenang, iapun mulai menceritakan keadaannya. Dan hal itu sungguh membuatku tersentuh. Rasanya tangan ini ingin selalu mendekap erat tubuhnya yang terasa sangat lemah dan bergetar. Seolah-olah aku ingin selalu ada di sampingnya, menjaga dan melindunginya.
Aku dan perempuan yang aku cintai, semakin hari berlalu semakin selalu rindu hati ini untuk bertemu. Dan saat itu tiba, aku akan selalu mengucapkan kata rindu untuknya. meski terkesan tidak serius dan hanya senda gurau, namun sesungguhnya hati ini ingin suatu keseriusan, yang tak pernah mampu untuk kuungkapkan padanya. Aku menyimpan sendiri rasa ini. Saat bertemu, aku hanya akan mengatakan sesuatu yang berbau lelucon. Begitu juga pengungkapan perasaanku yang terkesan konyol dan jauh dari sebuah keseriusan. Dan ia akan selalu mengatakan bahwa aku hanya bercanda, dengan senyum khasnya yang seolah memberikan tanda ketertarikannya padaku. Ya! Karena memang kami jarang mengungkapkan sesuatu secara benar-benar serius. Semua itu kami lakukan karena kami menganggap bahwa suatu hiburan juga perlu dirasakan saat kita sedang berbicara. Dan tentunya dengan canda dan tawa.
Aku dan perempuan yang aku cintai, dan cinta ini rasanya benar-benar semakin terasa menusuk kedalam hati. Tapi entah mengapa mulut ini terasa sangat sulit untuk mengungkap semuanya. Jika hati ini terbuat dari balon gas, mungkin sudah meledak dengan dahsyatnya karna tak mampu menahan beban rasa yang begitu kuat ini... hhhhh....
Aku dan perempuan yang aku cintai, entah dia menyadarinya atau tidak, aku telah mengisyaratkan cinta ini melalui tatapanku padanya saat kita sedang bersama. dan di sanalah aku mulai menyadari bahwa tidak ada perasaan yang sama antara dia dan diriku. sekali lagi, aku hanya bisa merasakannya sendiri...
Aku dan perempuan yang aku cintai, dan dengan rasa hati yang begitu menggebu, akhirnya aku memberanikan diri untuk mengungkapkan semua isi hatiku padanya. Tak peduli dengan apa yang akan dia katakan, yang terpenting adalah aku telah mengatakannya dan ia akan tahu isi hatiku. Akupun mencarinya dan segera memberitahukan semuanya. Memberitahu seluruh cinta dan rasa sayangku padanya. Dia tercengang. Hingga gulungan kertas yang ada di tangannya yang dibungkus dengan indahnya dan dibalut rapi dengan pita jatuh begitu saja, berserakan di lantai. Sambil menatapku dia berkata “apa yang kau katakan itu?”
Aku dan perempuan yang aku cintai, tak kuasa aku menahan rasa, tak peduli dengan gulungan kertas yang telah jatuh itu, segera menghampirinya, ingin memeluknya dengan erat. Namun apa daya, langkahku terhenti begitu saja ketika seorang lelaki datang dan mengatakan kata ‘sayang’ padanya. Membuatku terkejut dan seketika itu juga seolah aku telah jatuh dari ketinggian seribu meter, tak berdaya dan hanya menyadari bahwa hal terburuk telah terjadi padaku baru saja.
Dia, perempuan yang aku cintai, menyadarkanku dari lamunanku dan memberikanku sebuah gulungan yang terbungkus rapi dan dibalut indah dengan sehelai pita. Dan dia hanya berkata, “datanglah di hari pernikahanku. Kehadiranmu sangat ku tunggu, sahabatku”. Aku, hanya terdiam. Tak mampu mengatakan sepatah katapun.
Dan diapun pergi, dan akupun berlalu dengan gulungan kertas di tanganku...
Aku dan perempuan yang aku cintai, setidaknya aku telah mengungkapkan seluruh isi hatiku. Setidaknya dia sudah tahu apa yang aku rasakan selama ini. Walaupun dia tidak memilihku dan akhirnya berlalu dengan lelaki pilihannya.....
KAMU SEDANG MEMBACA
mencintaimu dalam waktu
Losowehanya kumpulan goresan tinta yang terinspirasi dari sebuah nama...