Melihat seekor kupu-kupu sedang menari dengan indahnya membuatku teringat dengan gadis pujaanku.
Dia sangat menyenangi kupu-kupu. Bahkan di rumahnya banyak pajangan berhiaskan kupu-kupu.
Dan bagaikan hewan cantik yang berbentuk indah itu, begitu pula kugambarkan gadisku. Dia begitu indah. Parasnya yang cantik sesuai dengan hatinya yang begitu lembut.
Terkadang aku merasa gelisah saat ada orang lain yang mendekatinya. Merasa tak rela, lalu akupun berusaha untuk selalu ada di sampingnya. Untuk melindunginya dan berharap dia mengerti perasaanku.
Senyumnya begitu manis. Matanya berbinar. Belum pernah aku melihat perempuan seindah itu sebelumnya. Perlahan aku mulai merasa dekat dengannya, dan seolah tak ingin berpisah jauh darinya. Ya! Mungkin inilah yang dinamakan jatuh cinta!
Hatiku selalu berdebar saat berada di dekatnya. Diapun selalu senang saat bercengkrama denganku. Seolah dia juga merasakan apa yang aku rasakan. Di tiap kesempatan dia juga mencariku walau hanya untuk sekedar bercerita tentang kesehariannya. Dan seperti biasa, aku tak pernah bisa berpaling dari pandangan dan senyumnya yang menawan itu.
Suatu ketika aku bertemu dengannya dan dia terlihat bersedih. Lalu ku sapa dan tiba-tiba dia memelukku dan menangis. Oh Tuhan! Dia menyentuhku! Dia memelukku dengan erat! Hal yang selama ini sangat ingin aku lakukan, namun tak pernah aku wujudkan... Sebelum aku terhanyut, aku segera menanyakan apa yang terjadi.
Lalu setelah ia mulai tenang barulah ia bercerita bahwa sebentar lagi ia dan keluarganya akan segera pindah ke luar kota. Dan kepergiannya itu tidak untuk sementara. Mereka akan menetap di sana. Di tempat yang sangat jauh, yang mungkin tak akan terjangkau olehku.Kamipun terdiam karena menyadari bahwa kami akan saling kehilangan. Meskipun aku tak pernah tahu bagaimana perasaannya padaku, tapi aku merasa jika ada rasa yang terselip dalam hatinya untukku. Yang mungkin tak mampu ia ungkapkan. Dan sama sepertiku, aku yang telah jatuh cinta padanya, kini akan segera kehilangnnya. Tak akan pernah lagi kulihat senyum manisnya, tawa dan candanya...
Dan tibalah saatnya dia untuk pergi. Untuk terakhir kalinya, kami bertemu di taman kupu-kupu. Dia memelukku kembali, dan akupun merengkuh tubuhnya dengan erat. Rasanya seolah-olah kami tak ingin terpisahkan. Akupun mulai merasakan kehangatan. Cinta... yang sempat merasuki hati kami berdua, yang tak pernah terungkapkan, tak mampu terucapkan.... dan akupun melepasnya. Dan dia, seolah dengan langkah berat manjauhiku, meninggalkan cinta yang ada di hati ini, yang mungkin selamanya...
Mungkin kami telah saling jatuh cinta, cinta yang tak pernah terungkapkan. Tak pernah ada kata yang terucapkan. Tapi kami mampu merasakannya. Merasakan keindahan dan kebahagiaan saat bersama, dan merasakan kesedihan yang mendalam saat harus ada perpisahan.
Dan meski tak pernah terungkapkan, namun cinta ini selalu tulus, dan ada untuknya. Sebuah cinta yang telah tumbuh dalam kebisuan, dan harus terpisah dalam kebisuan pula....
Tanpa ungkapan, tanpa kata-kata....Jika perpisahan adalah akhirnya, maka baiknya cinta tak pernah diungkapkan. Kita tak akan pernah tahu sejauh mana cinta bertahan saat kita berjauhan. Sebelum akhirnya saling menyakiti, maka biarkan cinta menemukan jalannya sendiri...
KAMU SEDANG MEMBACA
mencintaimu dalam waktu
Rastgelehanya kumpulan goresan tinta yang terinspirasi dari sebuah nama...