derai ombak memecah karang
memecah sunyi di saat kelam
badai menggulung percikan-percikan air
menghempasnya kasar ke segala arahhujan masih tak berhenti
aku masih tak bergeming
di sini aku berdiri
menantang kejamnya hembusan udara malamdinginnya merasuk di jiwa
merobek pertahanan sang hatinamun tubuh ini tetap tegar meski bergetar
kulitnya membiru, darahpun bergejolak
gigi gemeretak, namun bibir masih tertutup rapat.walau wajah mulai memucat
jiwa tak juga gentar.
getirnya hati masih setia menemanijika hari ini aku mati
setidaknya terukir satu kenangan.
sebuah sejarah.
derasnya hujan, amarahnya sang badai,
pernah mencoba meruntuhkan hati yang masih terus berjuang...
KAMU SEDANG MEMBACA
mencintaimu dalam waktu
Randomhanya kumpulan goresan tinta yang terinspirasi dari sebuah nama...