Four tres two uno uno two
Achimen moningkol pilsudeon naega
Oneureun beonjjeok nuni tteojineunga
Deiteu naira geureonji
Valerine menggeliat mendengar nada dering ponselnya berbunyi nyaring, mengganggu saja, batinnya.
Diraba nakas di sampingnya mencoba meraih benda persegi berwarna putih, setelah berhasil meraihnya dengan keadaan masih setengah sadar ia menggeser lingkaran hijau dengan gambar gagang telpon di layar ponselnya.
"Halo."
"Halo, siapa..."
Tut... tut... tut...
Sial, hanya misscall, batin Valerine lagi kesal.
Ia menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas nama yang tertera di layar ponselnya.
"Siapa yang berani menelponku pagi-pagi buta seperti ini?"
13 missed calls
Dr. Kyung
"W-WHAT?!"
Valerine terkejut dan langsung bangkit dari tidurnya. "Ya Tuhan, kenapa dokter Kyung menelponku pagi-pagi? Ada apa ini?" tanyanya. Dirinya panik bukan main sekarang.
Ia hampir saja melempar ponselnya ketika benda tersebut berdering lagi, masih nama Dr. Kyung yang tertera di layar. Dengan gerakkan cepat Valerine menggeser lingkaran hijau dengan gambar gagang telpon lalu meletakkan ponsel di telinganya.
"H-halo."
"Ya! Berapa kali aku harus menghubungimu?"
"Maaf, a-aku tidak..."
"Jangan mentang-mentang ini hari libur dan pagi buta, cepat datang ke rumah sakit! Kau harus menggantikan Yeosoo, ada operasi korban kecelakaan beruntun tiga puluh menit lagi. Kalau sampai tiga puluh menit kau tidak datang aku akan memindahkanmu lagi ke rumah sakit tempat kau bekerja sebelumnya!"
Tut... tut... tut...
"Aish! Dia sendiri kan yang mengizinkanku libur."
"Siapa?" tanya Vernon, suaminya yang masih berbaring.
"Yaa, kenapa semua orang suka sekali membuatku terkejut?"
"Aku hanya bertanya siapa, Valey."
"Dokter Kyung dia menyuruhku untuk datang ke rumah sakit, tiga puluh menit lagi akan ada operasi."
Dengan malas Valerine bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi, ia tidak berniat mandi, hanya sekedar menggosok giginya dan mencuci wajahnya. Ia mengeringkan wajahnya menggunakan handuk kecil yang terletak di samping cermin.
"Aku akan mengantarmu."
"Tidak usah, siapa yang menjaga Jio kalau kau mengantarku?" tanya Valerine balik sambil mengambil baju di lemari.
"Hanya sebentar, kan?"
"Tidak, aku bisa sendiri."
"Kau yakin? Masih pagi buta, loh."
"Ya, aku yakin, lagipula aku sudah biasa. Sudahlah nanti aku telat." Valerine berbalik menuju ke kamar mandi lagi untuk mengganti bajunya.
*
*
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEVENTEEN FANFICTION] DADDY - Complete
RandomSVT Members become a DADDY ©octorinav_ / 2016