Written by : Brillianty N. (ig:@_antybrilli)
Happy reading yeorubun~
*
*
*
*
*Krek..krek..krek
"Ehem." Langkahku terhenti karenanya.
"Mau kemana?" Kutegakkan tubuhku sebelum mengehela napas panjang.
"Ayolah. Aku hanya akan keluar sebentar."
Dia mengangkat tangannya dan melirik jam tangannya. "Apa pantas kau keluar jam segini?"
"Hanya sebentar."
Dia berdiri dan berjalan menghampiriku. Tatapannya sangat lekat sehingga membuatku gugup. Sedekapan tangan dan wajah tanpa ekspresinya membuatku malas untuk melihatnya."Apa ini?" Dagunya menunjuk bajuku, "Bukankah sudah kularang kau memakai baju ini?"
"Tapi...ini kan sedang nge-trend."
"Jangan banyak alasan. Lagi pun, belum pantas kau memakainya. Sudah. Pergi ke kamarmu, tidurlah." Kulihat rahangnya mengetat sampai otot kecil dibawahnya keluar.
Dengan sekali hantaman, Ayahku mengunci pintu dan membawanya ke kamarnya. Aku hanya bisa terdiam dengan gigi yang menggeretak, menahan kesal, dengan harapan dia tidak pernah ada di dalam hidupku.
Kukirim pesan singkat pada temanku.Maaf aku tidak jadi datang. Lain kali saja.
Ayahku sangat mengekangku, mungkin dia benci padaku. Belakangan, dia selalu menentang apa yang aku sukai. Tidak seperti ibuku yang mengikhlaskan apa yang mau aku lakukan. Menurutku, ayah depresi karena dia harus meninggalkan pekerjaannya tercintaㅡlebih tepatnya dipecatㅡtiga bulan lalu. Hanya atasan ayah dan Tuhan saja yang tahu alasannya. Tapi yang kulihat adalah kantor ayah bangkrut.
"Pesangon yang diberikan lumayan untuk menyambung hidup dua-tiga bulan kedepan." itu yang kudengar dari ibuku.
Cukup membingungkan memang, aku jadi tidak bisa berbelanja baju mode baru. Style-ku jadi berantakan belakangan ini, karena tidak ada yang bisa aku pairing-kan. Aku sangat membenci ini.
Love, makanlah dulu baru tidur.
Ibuku mengirim pesan yang membuyarkan lamunanku.
Tidak, Bu. Aku tidak lapar.
Tanpa sadar aku tertidur dengan pakaian dan make up di tubuh dan wajahku.
*
*
*
*
*The8
"Sayang?" suara Kyeoseo yang khawatir namun sangat lembut membuatku lebih tenang.
"Ada apa? Ada apa dengan Seokyeo?"
"Entah apa yang merasukinya, lagi-lagi dia memakai pakaian bodoh itu.", balasku tanpa menatapnya.
Kyeoseo menghela napas panjang. "Sudahlah. Tenangkan dirimu."
Tangan Kyeoseo perlahan mengambil kunci rumah dari tanganku. "Kau mau makan?""Tidak. Aku lelah. Aku akan tidur saja." kelelahan ini sudah menjalar ke seluruh pembuluh darahku. Dengan sangat menyesal aku telah menjawab pertanyaan Kyeoseo dengan malas.
Maafkan aku Kyeoseo.
"Aku khawatir, Hao. Seokyeo tidak mau makan.", jelas Kyeoseo dengan lemah. Aku tidak berniat menjawabnya, sampai Kyeoseo memelukku dengan lembut.
"Myeongho-ah. Apa kau masih kesal pada pekerjaanmu?" Aku diam. "Jawablah. Aku tidak suka melihatmu begini."
Aku menghela napasㅡ"Tidak."ㅡlalu menarik selimut sampai menutupi sebagian tubuhku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SEVENTEEN FANFICTION] DADDY - Complete
De TodoSVT Members become a DADDY ©octorinav_ / 2016