JOSHUA - GREAT MAN

8.7K 790 23
                                    

"Sst..."

Aneh.

Sungguh aneh.

Entahlah, semuanya terasa berbeda, atau aku yang terlalu sensitif.

Tapi... aku merasa yang mereka maksud adalah... aku.

*
*
*

Tatapan ramah, sapaan, senyuman kagum, sanjungan-sanjungan yang kuterima sepanjang perjalanan menuju kelas pagi ini semuanya lenyap entah ke mana.

Aneh.

Semuanya berbisik, menghindar, melemparkan tatapan seolah aku ini menakutkan.

Apa yang terjadi?

Apa salahku?

Aku bukan zombie.

Aku Hong Jerin.

Kenapa semua ini?

"Selamat pagi," sapaku saat masuk ke dalam kelas.

Tidak ada jawaban. Yang ada hanya bisikkan dan tatapan seperti yang aku terima saat berjalan di koridor tadi.

"Apa yang ter..."

"Jangan bicara padaku! Mulai saat ini aku akan duduk bersama Minji."

Dia, Song Kyomin, teman sebangkuku, menghindar.

"Doyoung-ah hari ini..."

"Tidak jadi, aku tidak akan ke rumahmu. Aku takut."

Takut?

"M-maksudmu?"

"Kau pikir saja sendiri."

Aku semakin bingung. Tolong katakan apa yang terjadi, siapapun tolong aku.

"Menakutkan."

"Aku takut dia juga seperti itu, serigala berbulu domba."

"Hah, andai saja aku tau ini dari dulu aku tidak akan masuk sekolah yang sama dengannya. Aku juga takut."

"Bagaimana bisa sekolah ini menerima murid yang latar belakangnya seperti dia?"

Bisikan-bisikan itu, aku tidak mengerti apa maksudnya.

Serigala berbulu domba.

Menakutkan.

Aku, Hong Jerin, menakutkan.

*
*
*

"Bagaimana berita itu bisa tersebar?"

"Aku pulang."

"Saya tutup dulu telfonnya, nanti malam akan saya hubungi lagi."

Aku meletakan sepatu di rak dekat pintu, menggantinya dengan sandal rumah. Saat sampai di ruang tengah aku melihat ayah seperti habis menelpon seseorang, ketahuan dari gerakkannya menurunkan handphone dari telinganya.

"Ayah habis menelpon siapa?"

"Em, petugas penyedia internet, memberitahukan kalau nanti malam jaringan akan kurang baik."

"Ohh."

"Em, kau sudah makan?"

"Belum."

"Baiklah kalau begitu ganti bajumu, bersih-bersih, lalu kita makan bersama, ibu sudah memasakan kita makanan sebelum dia pergi."

"Baik ayah."

Aku melakukan apa yang diperintah ayah. Pikiran itu belum juga hilang, alasan kenapa perlakuan teman-temanku berubah. Apa karena...
Tidak mungkin, apa memangnya salah dia?

[SEVENTEEN FANFICTION] DADDY - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang