31. Sui-Natsu

17.4K 912 219
                                    

Wanita cantik itu tengah berbaring di atas ranjang mungil Sanosuke dan asik mengobrol dengan seseorang dibalik telepon yang sedang terhubung dengannya. Natsumi, saudara tiri Sakura itu masih seru dengan obrolannya yang entah dengan siapa, hari sudah larut tapi sepertinya dia belum tertarik untuk tidur.

"Jika ada kesempatan akan ku foto dia dan kukirimkan padamu. Kau harus lihat, dia sangat menggoda Yui."

"Ku akui kau gila! Tapi tak ada salahnya jika kau mencoba, hahaha. Hanya digunakan sebagai selingan saja tak masalah kurasa."

Natsumi menjentikkan jarinya. "Iya! Itu juga yang aku pikirkan, tapi setelah lama-lama memandanginya aku tak ingin hanya menjadikannya selingan aku ingin yang permanen dengannya Yui. Lagi pula jika dilihat-lihat sepertinya pria dingin menawan itu tidak begitu setia pada Sakura, buktinya dia punya anak laki-laki dari wanita lain sebelum menikah dengan Sakura."

"Hah? Yang benar saja? Dan saudara tirimu mau dinikahi oleh lelaki itu?"

"Hu'um." Jawab Natsumi.

"Ckckck, saudara tirimu itu bodoh atau murahan?"

Natsumi mengendikkan bahunya. "Kurasa dia hanya ingin hartanya saja."

"Ah ya kau benar, lelaki tampan, kaya, setia, tidak ada di dunia nyata, lelaki seperti itu hanya ditemukan dalam cerita fiksi."

Wanita pirang itu merubah posisi tidurnya menjadi tengkurap. "Ya begitulah. Sama seperti iparku itu. Dia tampan, rupawan, seksi, kaya raya tapi tak setia. Kurasa tak perlu banyak usaha untuk mendapatkannya, istrinya baru selesai melahirkan sudah pasti dia memerlukan kehangatan bukan Yui??"

"Natsu, jangan lupa menyuruhnya memakai pengaman kalau kau tidak mau hamil, hahaha."

"Itu tidak akan terjadi. Aku tak akan menyuruhnya memakai pengaman, malahan secara ikhlas aku akan memintanya menghamiliku." Gelak tawa Natsumi menggema di dalam kamar mungil Sanosuke. Beruntung kamar ini kedap suara karena ber-AC jadi suara Natsumi tidak terdengar sampai keluar.

"Sebegitu gilanya kau pada lelaki itu? Bahkan baru beberapa jam kau bertemu dengannya."

"Kau harus melihatnya dan merasakan auranya Yui. Dia benar-benar mempesona, sialan kenapa ada lelaki semenawan dia!!"

"Terserah kau saja. Sudah aku mau tidur."

"Hmm. Aku juga tak sabar ingin terbang kealam mimpi dan bertemu dengannya." Balas Natsumi lalu segera mengakhiri panggilan.

Wanita itu terlentang lagi, matanya tanpa sengaja menemukan satu bingkai kecil berisi foto ketiga orang pemilik rumah ini di atas meja belajar Sanosuke. Dia turun dari ranjang dan meraih foto itu.

"Tunggu aku ya, Sasuke Uchiha."

***

Pukul empat dini hari Sakura sudah terjaga karena harus menyusui Sarada, bukan hanya Sakura saja yang terbangun tapi Sasuke juga ikut terbangun karena bunyi alarm yang dinyalakan oleh Sakura setiap dua atau tiga jam sekali.

Dua manusia itu memutuskan untuk tidak tidur lagi karena takut mereka akan berlanjut tidur sampai siang jika kembali tidur. Memang Sasuke dan Sanosuke masih dalam masa libur natal tapi tetap saja mereka tidak boleh bermalas-malasan, ada tamu yang tengah menginap di rumah mereka akan sangat tidak baik jika tamunya tidak disambut dengan baik.

Sanosuke masih lelap di dalam kamar utama, sementara Sasuke dan Sakura memilih berjaga di depan televisi dan meletakkan Sarada dalam bouncer baby-nya. Bayi kecil itu sudah kembali ke alam mimpi setelah kenyang menyusu.

"Jangan ganggu dia Sasuke-kun, aku lelah!" Protes Sakura saat tangan jahil Sasuke tak henti-hentinya mengusap pipi gembul Sarada. Sasuke saat ini tengah meletakkan kepalanya di paha Sakura sementara tubuh jangkungnya tengkurap di atas sofa bed.

Marriage LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang