"Izumi-ne?!" Sasuke dan Sakura kaget bukan main mendapati Izumi -- ipar mereka -- tiba-tiba ada dibelakang mereka.
"Sakura? Astaga, kau masuk rumah sakit?" Izumi tersentak saat sadar ada infus yang menancap di punggung tangan kiri Sakura dan menyadari bintik-bintik yang muncul.
Jantung Sasuke berdetak tak tanggung-tanggung saat Izumi mendekat dan memergoki mereka di rumah sakit. Keringat sebutir jagung mulai muncul di permukaan kulitnya.
"I-Izumi-ne, ada perlu apa kemari? Apa Ichiro sakit?" Sakura yang sama deg-degannya dengan Sasuke mencoba mengalihkan perhatian.
Izumi menggeleng. "Kenapa bisa begini?!" Panik Izumi melihat keadaan Sakura diatas kursi roda.
Sedikitnya dua puluhan orang yang sedang mengantri tiket berobat menoleh kearah mereka bertiga karena Izumi berteriak tak tanggung-tanggung.
Memalukan! Gerutu Sasuke dalam hati.
"Sebaiknya kita bicara di kantin saja. Ayo." Ajak Sasuke yang langsung mendorong kursi roda Sakura tanpa menghiraukan Izumi yang tertinggal dibelakang.
Sasuke memilih meja di dekat pintu keluar kanti rumah sakit, dia duduk di sebelah Sakura, sedangkan Izumi duduk di hadapan keduanya.
"Jelaskan!" Tegas Izumi sarat akan nada khawatir.
Sasuke dan Sakura saling melirik dan mengendikkan bahu bergantian.
Keduanya tersentak saat tiba-tiba meja digebrak oleh Izumi. "Ayo!" Perintah Izumi lagi.
"Sakura terkena infeksi lambung dan cacar air, kau tau sendiri kan." Jelas Sasuke singkat.
Izumi menutup mulutnya dengan satu tangan. "Astaga!? Kenapa bisa begitu? Kau tidak diberi makan oleh suamimu? Kau ini sudah kurus, mau tambah kurus seperti apa lagi, Sakura? Bahkan baru kemarin lusa kau dinikahi olehnya, sekarang kau sudah dibuat masuk rumah sakit olehnya pula!" Omel Izumi.
Sakura menundukkan kepala dan merasa bersalah sekali. Kalau sudah menikah ternyata dirinya bukan lagi menjadi tanggung jawabnya sendiri, melainkan tanggung jawab suaminya juga. Buktinya saat Sakura sakit Sasuke turut dibawa-bawa dan disalahkan.
"Izumi-ne, Sasuke memberiku makan dengan baik. Beberapa hari sebelum menikah aku memang sudah merasa kalau ada yang tidak sehat dengan tubuhku. Ditambah lagi dengan sibuknya mengurus pernikahan, aku jadi mengabaikan waktu makanku, aku kelelahan dan drop, sehingga beginilah banyak virus yang masuk dalam tubuhku." Sakura berusaha menjelaskan pada Izumi.
Izumi memandang prihatin pada kedua adiknya. Baru saja keduanya bahagia karena sudah saling terikat, sekarang mereka harus susah satu sama lain karena salah satu diantaranya sakit.
"Kenapa kau ke rumah sakit, Izumi-ne. Apa ada yang sakit?" Sasuke bertanya saat merasakan kesunyian di meja mereka.
Wajah Izumi mendadak memerah. "Aku bersama Itachi-kun tadi." Jawab Izumi melenceng jauh dari apa yang ditanyakan Sasuke.
"Lalu?"
"Kami pergi memeriksakan kandungan."
Mata Sasuke dan Sakura melebar dengan apa yang baru keluar dari mulut Izumi.
"Izumi-ne hamil?" Tanya Sakura antusias. Yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya sambil mengusap perutnya.
"Oh Tuhan!! Keponakan kita akan bertambah satu lagi Sasuke-kun!" Sambung Sakura dan dijawab dengan senyuman oleh Sasuke.
"Selamat Izumi-ne." Ujar Sasuke tulus.
"Terima kasih Sasuke, Sakura." Balas Izumi.
"Sudah berapa minggu usianya? Ah aku tidak sabar melihat adik Ichiro nantinya." Sakura masih berbinar-binar karena bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life
Hayran Kurgu"Menikah tidak seindah yang apa yang pernah aku bayangkan." Sasuke x Sakura --oOo-- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2016 present : "Marriage Life" [Sequel of "My Ex Boyfriend"]