part11

29 3 7
                                    


***

Siapa sih yang suka hari Senin? Mungkin sebagian besar anak sekolah tidak menyukai hari senin. Selain karena pelaksanaan upacara bendera berpanas-panasan di lapangan, lalu disusul pelajaran Matematika disertai guru killer, benar-benar sudah neraka dunia bagi anak sekolah.

Seperti saat ini semua teman-teman kelas Gibran dan Meisa mengadem-ayem di dalam kelas dengan menyalakan AC.

"Hari ini kelas free, para guru mengadakan rapat mendadak dengan kepala sekolah. Kita dilarang meninggalkan sekolah sebelum jam pulang" kata Fahmi sang ketua kelas.

"Horeee"

"Yesss"

Seketika kelas menjadi seperti pasar, bahkan sudah seperti kelas pecah. Ada yang bergosip, bermain gadget, ada pula yang menonton film di laptop, bahkan sekarang Gibran dan temannya Bagas, Rafa, dan Dygta sedang melancarkan aksinya membully siswa-siswi.

Sementara Bianca sedang asik memainkan iphone-nya mencari tahu update-an terbaru suami-suaminya Justin Bieber, Mac Harmon, Cameron Dallas, Shawn Mendes, dan msih banyak lagi.

"OMG Heellooooooo, suami-suami gua ganteng bangeeddhhh." Teriak Bianca

"Heh mulut toa, sante aja kali teriaknya," Ucap Raden

"Yee suka suka Bianca dong." Ucap Bianca

Sementara Meisa keluar kelas menuju taman sekolah untuk menghirup udara segar. Dia duduk di bawah pohon rindang di bangku taman itu, suasananya sangat sejuk. Dia menghirup dan menghembuskan nafasnya berkali-kali sambil memejamkan mata

"Ayaah, Bundaaa. Meisa udah gede, bentar lagi Meisa kelas 3 SMA. Nuno juga udah gede loh Yah, Bun. Dia lucu, berprestasi juga di sekolahnya,"

"Meisa rindu kalian, Meisa rindu masakan Bunda, Meisa rindu bermain sama Ayah, Meisa rindu yang bersangkutan dengan kalian. Meisa rindu, Meisa rindu Ayah dan Bunda, sungguh." Mata yang terpejam itu perlahan mengeluarkan air mata

"Mei..Meisaa rindu Ayah dan Bunda." Katanya sekali lagi di dalam batin dan semakin banyak air mata yang menetes ke pipinya.

Perlahan Meisa membuka matanya sambil menarik napas , tiba-tiba

"Kenapa lo nangis culun?" Tanya Gibran tepat di hadapan wajah Meisa sambil menautkan kedua alisnya.

"ASTAGFIRULLAH. Gibraaaannnjing lo ya bikin gua jantungan aja, muncul tiba-tiba di depan gua." Ucap Meisa sambil mengusap dada dan menghapus air matanya

"Ngapain lo disini? Bukannya lo lagi mem-bully anak-anak yang nggak salah lagi?!"

"Ya elah Meisasuu nggak usah flashback deh"

"Lah emang siapa yang flashback. Pede banget deh ya lu."

Gibran lalu duduk di samping Meisa di bangku itu.

"Kembali ke topik, lo kenapa nangis?"

"Ha?"

"Enggak usah sok budek, gue doain budek beneran mampus lo."

"Enggak gue lagi praktik biologi sih,"

"Ha? Ahhahhahahahaha. Sok-sokan praktik biologi lo tuyul,"

"Njirr tuyul, gue toyor juga lo."

"Ha ha ha"

"Lo tau nggak sih? Kalau air mata itu bagus untuk kesehatan mata. Air mata yang mengalir di pipi itu adalah kelenjar yang diproduksi oleh proses lakrimasi untuk membantu membersihkan dan melumas mata." Ucap Meisa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang