7: Jadi Panitia Pensi

8K 1.1K 73
                                    

Chapter 7: Unlocked!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 7: Unlocked!

🔓

Kal lagi duduk di bangku taman sekolah bareng Hanna dan Calya. Sedari tadi dirinya terus menatap formulir yang dia pegang. Formulir tersebut adalah pendaftaran buat jadi panitia pensi sekolah.

"Lo seriusan mau daftar, Kal?" Kata Calya sambil jilat es krimnya.

Hanna mengangguk, "Kalo lo daftar, lo pasti bakal sibuk terus sih. Kayaknya bakal dispen tiap hari juga. Are you sure about this?"

Kal ngangguk mantap, "Dari kelas sepuluh kan emang gue pengen jadi panitia pensi. Baru sekarang aja kesampean. Dulu kan sempet gak dibolehin sama Mama." Jawab Kal.

Calya memicing ke arahnya, "Lo daftar jadi panitia bukan karena pengen ketemu Tama, kan?"

Kal terkekeh pelan, "Hehehe, itu salah satu alesan gue sih."
Hanna dan Calya merotasikan bola mata mereka. Dasar bucin.

"Kita gak masalah kalo lo pengen deket sama Tama. Apalagi dianya juga belom ada kabar apa-apa lagi sama Irene. Tapi, yang kita takutin itu soal gengnya Irene. Lo tau lah, mereka gimana di sekolah kita. Sok berkuasa banget." Gerutu Hanna.

Kal dan Calya mengangguk setuju. Irene sendiri emang punya geng terkenal dari Kal, Calya dan Hanna masih jadi siswa baru. Ada Sella yang terkenal dengan galaknya, Wendy yang bermuka dua, Joy si tukang bully, dan terakhir ada Yeri yang sering dibilang sebagai cewek centil di sekolahnya.

Kal sendiri belum tau kalo Irene itu orangnya kayak gimana. Denger-denger sih, katanya dia yang paling 'waras' di antara empat sahabatnya. But, who knows?

"Bodo amat, deh." Balas Kal. "Gue kan punya kalian kalo amit-amitnya emang ada apa-apa sama geng mereka."

Hilih, sok berani emang si Kal ini.

***

Kal bergegas menuju sekre OSIS untuk menyerahkan formulir pendaftaran tadi. Pas nyampe, dia mendapati Kak Dirga, si Ketua OSIS SMA Garuda, lagi diem di depan pintu.

Dirga menoleh ke arahnya, "Eh, elo, Kal. Jadi daftarnya?"

Kal ngangguk mengiyakan, "Iya. Nih, formulirnya dah gue isi lengkap, ya."

"Oke, deh. Pulang sekolah langsung ke sini lagi, ya. Gue mau adain pembahasan soal pensi." Sahut Dirga.

Kal mengernyit bingung mendengarnya, "Bukannya pensi masih lama, ya?"

Dirga menggeleng pelan sambil terkekeh ke arahnya. "Ada satu-dua bulanan lagi kali sebelum hari H pensi sekolah kita. Makanya gue bakal adain rapat hari ini. Dah, sana lo. Jangan lupa entar pulang sekolah langsung ke sini!"

Kal hanya mengangguk paham denger Kak Dirga, lalu balik ke kelasnya.


***


"Buat acara pensi kali ini, temanya adalah Midtown: The Forming of Dimensional World*. Kita bakal sulap sekolah kita, terutama stage-nya jadi 'pusat kota' yang imajinatif. Konsep-konsepnya yaitu time control, people's mind, sama the builder. Udah kebayang belom gimana-gimananya?" Ucap Kak Dirga setelah memulai rapatnya.

Anak-anak lain pada ngangguk paham mendengar penjelasan dari Kak Dirga. Sedangkan Kal sama sekali enggak paham, tapi dirinya ikut mengangguk saja. Biar cepet beres, katanya.

"Lomba-lomba yang bakal diadain gak jauh beda dari tahun sebelumnya. Jadi, seperti biasa kita langsung bentuk divisinya dulu, ya. Baru pindah ke yang lain."

Omongan Kak Dirga terhenti ketika mereka mendengar pintu sekre OSIS diketuk. Semua langsung menoleh ke arah pintu dan ternyata yang ngetok itu Irene.

LAH??

"Maaf gue telat. Baru beres piket kelas." Ujar Irene terus duduk di sebelah Tama.

...SEBELAHAN LOH????

Tapi, yang bikin Kal lebih kaget adalah dia gak tau kalo ternyata Irene juga daftar jadi panitia. Pupus sudah rencananya yang ingin pdkt dengan Tama.

"Yaudah gak papa. Gue lanjut, ya." Balasnya.
"Gue udah nentuin susunan divisi sama anggota, gak boleh ada yang protes. Kita harus kenal satu sama lain, makanya gue susun secara acak. Divisi Konsumsi ada Rama, gue, sama Haidar." Kata Kak Dirga.

Kal menunggu giliran namanya disebut. Dia berharap semoga aja dia satu divisi sama Tama.

"Buat Divisi Dekorasi ada Tama, Kallista,—"

Astaga, mimpi apa gue semalem?!!

"Sama Irene. Dah, rapat hari ini segitu dulu aja. Oh iya, gercep ya. Dua bulan lagi nih acaranya." Ujar Kak Dirga kemudian menutup rapat hari ini.

Sepertinya semesta emang gak berpihak sama Kal.

🔒

Chapter 8: Loading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 8: Loading....

*: Tema pensi yang disebut diatas itu milik SMA Negeri 3 Malang. Midtown: The Forming of Dimensional World 2016. Itu hasil searching di google, hihi.

Kakel JudesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang