Chapter 10: Unlocked!
🔓
Seminggu berlalu semenjak kejadian Kal difitnah sama Irene di depan Tama. Dari situ juga dirinya gak pernah berhubungan lagi dengan Tama. Entah berkomunikasi lewat aplikasi chat, sampe papasan di sekolah aja gak pernah. Ditambah lagi, anak-anak di sekolahnya memandangnya jijik dan selalu berbisik-bisik jika dirinya lewat di depan mereka.
Sejak itu juga beredar gosip yang bilang kalo Tama sama Irene pacaran. Halah, peduli amat gue, batin Kal.
Calya dan Hanna mengkhawatirkan kondisi sahabatnya. Impact dari kejadian itu ngasih efek yang cukup besar di kesehariannya Kal. Udah beberapa kali dia kepergok melamun setiap mereka lagi ngobrol. Gak jarang juga para guru menegur sikap Kal itu.
"Kallista!" Panggil Pak Fachrudin yang membuat Kal terkesiap dari lamunannya.
"Dari tadi saya perhatikan kamu tidak memerhatikan pelajaran saya. Keluar dari kelas sekarang!"
Kal menghembuskan napasnya dengan kasar, lalu berjalan keluar kelas. Anak-anak di kelas menatapnya prihatin. Udah ketiga kalinya Kal ditegur guru karena kedapatan melamun di kelas.
Kal akhirnya berdiri tepat di sebelah pintu kelas sambil nungguin bel istirahat bunyi. Lumayan, pemandangannya sekarang disuguhi anak basket yang lagi latihan di lapangan. Kal yang liatnya senyum-senyum sendiri. Ganteng banget, katanya.
"Katanya kelas lo itu kelas unggulan. Tapi, lo gak mencerminkan anak unggulan, tuh."
Kegiatannya yang lagi mandang cogan diinterupsi oleh Tama. Kal menatapnya dengan malas. Kek, bisa gak sih dia lenyap aja dari kehidupan ini?
Tama sedikit emosi melihat Kal sama sekali tidak menghiraukan ucapannya. "Lo harusnya minta maaf sama Irene! Beneran gak tau sopan santun ya lo?" Bentak Tama. Cowok di depannya keliatan pissed off banget dengan sikap Kal.
Kal mendelik sinis, tidak setuju dengan ucapan Tama. "Ngapain gue harus minta maaf? Kenyataannya emang gue gak bully dia kok."
"Jelas-jelas buktinya ada, masih aja ngeles. Minta maaf apa susahnya, sih?" Sahut Tama sambil memicing ke arahnya.
"Sampai kapan pun gue gak akan pernah minta maaf sama dia! Harusnya lo tuh sadar, siapa yang sebenernya jadi korban disini! Gue nyesel bisa suka sama lo!" Balas Kal sambil terisak pelan.
Tama terlihat kaget melihat cewek di depannya menangis. Kal yang melihat Tama terdiam segera meninggalkannya. Pergi ke mana saja yang penting dia bisa merasa tenang.
***
Di kelasnya, Tama masih terbayang wajah Kal yang tadi menangis.
Awal mula mengenalnya, dia berpikir bahwa Kal itu cewek anti mainstream yang dia temui di hidupnya. Biasanya setiap ada cewek yang melihat dia di sekolah, pasti mereka langsung menatapnya dengan tatapan memuja dan terkadang berteriak heboh. Tapi, Kal enggak melakukan hal itu kalo mereka berpapasan. Malahan melengos pergi begitu aja.
Sebenernya adegan dia yang meminta Kal buat ngeganti hoodie itu cuman akal-akalannya aja biar kenal Kal lebih dekat. Dirinya gak munafik kalo dia emang penasaran sama Kal.
Juga soal Irene, Tama emang pernah suka sama cewek itu waktu dia masih kelas sepuluh. Tapi, dia udah lama move on. Irene emang cantik, banget malah. Hampir semua cogan di sekolahnya pengen jadi pacarnya, termasuk dirinya.
Ketika Tama ingin mengenal Kal lebih jauh lagi dengan rencananya yang akan mengajak dia date, dia diberitahu Sella kalo Irene dibully sama Kal. Awalnya dia gak percaya, apalagi Kal ini anaknya gak macem-macem. Cuman, pas dia ikut Sella ke toilet, dia beneran melihat Irene yang udah basah kuyup.
Seketika pandangannya pada Kal berubah. He hates her.
🔒
Chapter 11: Loading....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Judes
FanfictionTama Baskara Lyan, cowok famous nan ganteng di sekolah. Mayoritas cewek di sekolahnya tentu mengidolakan cowok ganteng ini. Lain halnya dengan Kallista Sabila. Akibat suatu insiden antara Tama dan dirinya, baginya Tama itu cuman kakak kelas resek na...