Kedua tangan Nikita saling bersilang di depan dadanya, mencengkram kuat blazer sekolah yang ia kenakan. Ekspresi ketakutan dalam matanya tak bisa hilang, meski ia tau jika saat ini Felisio tidak mungkin akan berusaha menyakitinya seperti dulu. Tapi harus duduk di dalam mobil bersama lelaki itu bukanlah hal yang mudah, karena ia mengingat setiap detail yang pernah dilakukan Felis terhadapnya.
“Apa yang kau pikirkan?”
Pertanyaan Felis membuat Niki memalingkan tatapannya dari jendela mobil. “Uhm?” Niki menatap Felis dengan dahi berkerut bingung.
“Apa aku sudah membuatmu ketakutan?” Niki tidak menjawabnya melainkan kembali menatap pemandangan yang ada di luar mobil. Felisio diam-diam menghela nafas menyadari jika Nikita masih menyimpan trauma terhadapnya. Sisi hatinya bersyukur karena ia memilih untuk tidak berkendara sendiri hari ini, lebih memilih diantar sopir untuk kekantor. Felisio juga bersyukur karena ia tidak jadi melancarkan rencananya semalam sebab jika tidak maka tentu saja Nikita akan semakin takut dan benci padanya.
Namun sisi hatinya yang lain justru menghina dan sibuk mendebat tentang apa yang akan ia lakukan supaya tetap bisa mendapatkan apa yang dimiliki gadis itu. Felis tahu ia harus tetap menikahi Nikita—demi warisannya—titik. Tapi jika cara paksaan sudah tidak mungkin lagi dilakukan, lalu bagaimana?
Buat dia jatuh cinta? Nurani Felisio berbisik. Dan pemuda itu nyaris terbahak sendiri menyadari betapa konyol ide itu. Bagaimana bisa ia membuat bocah dua belas tahun jatuh cinta padanya? Padahal jelas sekali lelaki hampir kepala tiga tidak membawa efek romantis bagi bocah kecil yang bahkan dadanya saja baru tumbuh itu. Tapi bahkan kau belum mengusahakan apapun, kata hatinya ikut menyemangati.
Selagi benak Felis sibuk sendiri berperang dengan nuraninya—saat itulah Nikita menoleh dan melihat ketegangan yang terpancar pada wajah Felisio, Nikita spontan menggigit bibirnya, menahan diri dari keingintahuan yang ingin ia utarakan pada Felis.
“Kau ingin menanyakan sesuatu?” tanpa menoleh Felisio yang selalu awas terhadap sikap orang-orang disekitarnya buka mulut menegur. “Tanyakan saja Nikita, jangan ragu-ragu.”
“Kakak, siapa ayahku sebenarnya?” Nikita tak buang-buang waktu untuk meragu dengan menanyakan pertanyaan yang jelas membuat Felisio langsung mengernyit kebingungan.
Pemuda itu tahu jika bertahun-tahun lalu—setelah Utari meninggal—Kinanti memilih melarikan diri ketimbang dijadikan istri berikutnya oleh Tanto Danindra. Pelarian yang membuatnya terjebak dalam lembah hitam dengan menjadi simpanan bagi Rafael Kei.
Usia Felis sudah hampir tujuh belas tahun ketika suatu hari Kinanti muncul kembali di rumah keluarga Danindra dalam keadaan hamil besar bersama seorang lelaki yang seperti mengidap keterbelakangan mental. Pria yang justru belakangan Felis ketahui sebagai Jonah Kei, salah satu dari putra kembar Rafael Kei.
Waktu itu Kinanti mengharap belas kasih dan perlindungan dari Tanto Danindra, karena gadis itu sedang mengandung buah hati dari hubungan terlarangnya dengan putra lelaki yang menjadikannya wanita simpanan. Andro ingat wajah putus asa Kinanti akibat penolakan Tanto, tanpa perlindungan dari keluarga Danindra jelas saja dirinya cepat atau lambat akan mati diburu kaki tangan keluarga Kei.
Tak ada yang berani menolong Kinanti, tapi Felis tahu mendiang ibu tirinya tak akan tinggal diam jika melihat Kinanti disakiti seperti itu, jadi tanpa sepengetahuan siapapun dirinya menyelinap ke kamar Utari untuk mengambil beberapa batang emas dan seuntai kalung berlian yang paling Ibu tirinya sayangi untuk diberikan pada Kinanti. Setelah membantu Kinanti melarikan diri jauh dari Jakarta, Felis tidak pernah tahu lagi kabar Kinanti, bayi dalam kandungannya, juga kekasihnya yang imbesil. Dan kini, setelah bertahun-tahun, sungguh ia tidak bisa menduga jika putri mendiang Kinanti menuntut penjelasannya. Tentang ibu dan ayah kandung yang telah melahirkan gadis itu, Ixora Lovely Nikita.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Loli
RomanceNikita hanya tahu dia akan beralih pengasuhan pada seorang pengusaha kaya raya. Tapi saat dia datang menemui orang itu, si tuan besar dalam keadaan kritis dan kemudian meninggal. Putra sulung calon Ayah angkatnya yang tewas, menutupi skandal dan mem...