12. Pilihan yang dibuat

20.6K 1.3K 207
                                    

            “Goddess!” Andreeas hanya bisa geleng-geleng kepala melihat apa yang terjadi di dapur rumah Tina Danindra.

Delisio meringis menahan rasa sakit tapi tetap melanjutkan usahanya untuk membebaskan Andromeda dari borgol yang membuatnya terjerat dengan pipa keran bak cuci piring.

“Dia yang melakukan ini, kan?” Andreeas berkata sambil mengeluarkan ponselnya dan menghubungi tukang kunci andalannya. Sudah bukan rahasia jika mereka bertiga—semuanya—pernah dijebak Felis dengan borgol-borgolnya.

            “Dia sudah gila,” Delisio menghentikan usahanya untuk membuka borgol yang melilit pergelangan tangan Andromeda.

            “Parahnya dia juga berhasil membawa Nikita pergi,” keluh Andro sambil memejamkan mata dengan sikap lelah. “Aku tak tahu apa yang akan terjadi pada Nikita saat berdua-duaan saja dengannya.

            Andreeas yang usai menghubungi tukang kunci bergabung dan menyeret kursi kedekat dua bersaudara itu. “Tukang kunci akan datang sebentar lagi, kuharap kau bisa sabar Dro,” dia memberi tahu. “Dan ngomong-ngomong soal Nikita, kalian tak perlu cemas ... Felisio mungkin bisa berlaku bejat pada wanita lain tapi pada Niki, itu tidak akan berhasil.”

            Baik Andro maupun Delis sama-sama mengangkat kepala untuk menatap sahabat baik Kakak mereka.

“Sepertinya kau yakin sekali,” gumam Delis curiga.

            Andreeas tersenyum datar, “tentu saja,” katanya pelan, “Karena aku tahu pasti apa yang tidak bisa ia lakukan pada gadis itu.”

            “Apa?” dua bersaudara itu kompak berseru padanya.

            Andree hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala perlahan, “aku tidak akan memberi tahu kalian,” sahutnya datar, “lebih baik sekarang kita cari tahu ke mana mereka pergi.”

            “Kau bisa?” Delisio bertanya ragu.

            “Tentu saja! Semua gps yang diminta Felisio untuk dipasang itu ... semuanya aku yang melakukannya jadi kita lihat saja, apa aku bisa mendapat lokasi mereka berada,” Andree menggosok tapak tangannya penuh semangat seraya menaruh tablet miliknya ke atas meja dan mulai mengaktifkan program aplikasi rahasia buatannya sendiri yang difungsikan sebagai media untuk melacak keberadaan benda apapun yang sudah dipasangi gps, pada Felisio yang tingkat mobilitasnya tinggi, Andree manaruhnya di ponsel milik pria itu.

Delisio mendekat ke arah meja, dan Andromeda tak sadar melakukan hal yang sama sampai ketika benda sialan yang menahannya menghalangi dan justru membuatnya nyaris terpelesat. “Terkutuklah kau Felisio Danindra,” Andro mengumpati Felisio dengan kesal, sementara Andree dan Delis hanya bisa menatap remaja itu prihatin.

..............

            “Pilih beberapa lembar pakaian hangat, Nikita,” saran Felisio saat mengantarkan sepupunya berbelanja pakaian untuk di bawa pergi liburan. Akibat pemaksaan Felisio, Nikita tidak membawa apapun selain pakaian yang melekat di tubuhnya, dan Felisio sadar paling tidak ia harus menyediakan pakaian untuk dua atau tiga hari selama mereka menghilang dari Dunia nyata untuk sekedar liburan.

            Gadis yang dirinduinya itu berhenti menolak ajakan liburan, juga berhenti mengkhawatirkan Andro dan Delis setelah Felisio berusaha keras meyakinkan jika kedua adiknya masih akan hidup sampai mereka kembali dari liburan dan Felis kembali akan menghajar keduanya jika mereka berniat kembali mencari-cari masalah. Felis memang mendidik adik-adiknya dengan cukup keras tapi dia bukanlah Kakak jahat yang akan berusaha menghabisi Andromeda dan Delisio.

My Lovely LoliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang