Cerita Mereka

4 Puluh 2

Kamis
01.15 PM

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..."

Qiandra bingung, didepan pintu rumah yang dia tempatin skrg ada cewek paruh baya gitu sambil bawa2 kue.

"Ada apa ya bu?" Tanya Qiandra hati2.

"Oh ini. Saya orang baru disini. Rumah saya disebelah rumah mba. Dan ini, saya mau ngasih kue bikinan saya buat mba sebagai tetangga baru. Semoga kita bisa akur ya, mba. Ini mohon di terima"

"Oh, iya ibu terima kasih banyak. Emang kapan pindahnya, bu?"

"Kemarin, mba. Tapi baru bisa ngasih kue sekarang, maaf ya mba hehe"

"Eh, engga apa2 ibu hehe."

"Iyaiya hehe. Kalo gitu, saya permisi dulu ya, mba."

"ohiya ibu. Sekali lagi terima kasih banyak ya"

"Iya, kembali, mba"

--

"Nih, kue"

"Dari siapa?" Tanya Razka

"Tetangga baru"

"Ada yg pindahan?"

"Iya, baru kemaren katanya"

"Ooh gitu"
"Potong, teh"

Qiandra motong kue nya.

"Tumben mau disuruh? Haha"

"Heh. Kita tuh harus akur tau!"

"Gua sih gamau"

"Gua serius, Ras"

"Hehee iyaiya"

"Denger ya, Raz. Pokonya gua mau sekarang kita akur, gaada lagi yang namanya berantem. Gua gamau nambahin beban bunda ama ayah."

"Iya teh iya. Sorry"

"Raz"

"Apa?"

"Gajadi"

"Ih gajelas. Apaan?"

"Engga"

"Kenapa teh ih?"

"Gua mau nanya"

"Nanya apa?"

"Kalo misalnya di keluarga lu ada yang sakit parah, lo mau apa?"

"Kenapa... lo nanya gitu?"

"Mmm... gapapa sih.. nanya doang. Ga di jawab juga gapapa sih"

"Lo.. lagi ga sakit parah kan?!!"

"Engga koo"

"Terus siapa?!"

Baru aja Razka selesai ngomong, udah ada yang dateng lagi ke rumah.

"Assalamualaikum" ternyata bunda ama ayah.

"Waalaikumsalam"

"Eh, kue dari siapa itu?" Tanya bunda.

"Ini bun, ada tetangga baru. Katanya baru pindah kemaren, terus dia ngasih ini. Kayanya sih seumuran bunda" jelas Qiandra.

"Waah, kalo gitu kita juga harus kasih balik dong"

"Lah? Ngapain bun?" Tanya Razka.

"Ih kamu tuh! Ya kita juga harus ngasih sebagai tetangga baru dia, kita harus nerima dia dengan baik" jelas ayah.

Razka ama Qiandra ngangguk2 kaya orang bloon.

"Teh, tolong beliin bunda bahan2 buat kue dong. Razka anterin teteh"