4 Puluh 8

417 90 66
                                    

Senin
06.06 Am
Rumah Qiandra

"Adeeee... Sarapan dulu nih" panggil Qiandra pada sang Adik yang masih bersiap-siap di dalam kamarnya.

Tak lama, Razka turun menuruni anak tangga.

"Berangkat sama siapa?" Tanya Razka dingin.

"Sama Azzam"

"Oh"
"Gua duluan."

"Loh? Ga makan?"

"Gausah"

"Dek! Makan dulu! Kalo lu sakit gimana?"

"Makan sekali gabakal bikin gua sekarat"

"Lo kenapa sih dek?! Sewot banget akhir-akhir ini?!"

"Bukan urusan lo!"

"Gua keluarga lo! Ya itu urusan gua lah!"

"Apaansi" Razka pergi.

"Razka!!" Qiandra mengejar Razka yang sudah siap di motornya.

"Lo kalo ada masalah jangan kaya gini caranya dong! Lo udah gede! Harus lebih dewasa! Masalah tuh jangan di pendem, tapi selesai in baik-baik!"

"Lo ngomong apasih! Udah awas minggir, gua mau berangkat!" Razka mendorong kecil Qiandra, lalu pergi.

"Astahfirullah" Qiandra menahan amarahnya.

Line♪

line

Azzam: Ndra, sorry banget. Gua skrg gabisa jemput lu. Maaf banget. Gua ada keperluan mendadak

Qiandra: iya, zam. Gapapa selow aja.

Qiandra menutup Handphone nya.

"Anjir gua berangkat ama siapa?" Gumam Qiandra sambil berjalan memasuki rumah.

++++

Drrtt drrtt

Getar telfon milik Farel menyita perhatiannya sejenak yang sedang dalam perjalanannya menuju sekolah.

Farel menepikan motornya dan melihat siapa yang menelfonnya.

"Ck" decaknya malas.
"Ngapain si ni orang"

Dengan malas ia menjawab panggilan telfonnya itu.

Belum Farel mengucapkan 'Halo', dari seberang sana sudah mengoceh meminta jemput.

"Kaga bisa. Minta tebengan lain aja" tolak Farel.

"..."

"Hhh yaudh iya. Posisi?"

Pip

"Nyusahin."

Dengan terpaksa Farel harus menjemput perempuan yang tadi menelfonnya.

++++

Tin!! Tin!!

Qiandra menengok ke arah luar rumahnya begitu mendengar suara klakson.

Kenan.

Qiandra memberi isyarat tunggu menggunakan 5 jarinya dan mengucapkan 'tunggu' tanpa suara lalu berlari ke dalam rumah untuk mengambil tasnya.

"Razka udah berangkat?" Tanya Kenan sesudah Qiandra memasuki mobilnya.

"Udah. Nan, gua bingung sama Razka. Dia tiba-tiba jadi aneh gitu"

Cerita MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang